Tak Direstui Orangtua, Aditya Tetap Persunting Janda Beranak 2, Begini Akibatnya

Tak Direstui Orangtua, Aditya Tetap Persunting Janda Beranak 2, Begini Akibatnya
Aditya dan Ratry menikah di Mapolsek Laweyan, Jumat (26/1). (tribunnews.com)
Jum'at, 26 Januari 2018 16:09 WIB
LAWEYAN - Ijab kabul pernikahan Aditya Bagus Febriantono dengan wanita pujaannya, Ratri Listiyorini, yang direncanakan digelar Jumat (26/1), di salah satu rumah makan di Jalan Adi Sucipto, Solo, terpaksa dipindahkan ke Mapolsek Laweyan

Tempat akad nikah terpaksa dipindahkan karena kedua orangtua Aditya datang dan mengamuk. Mereka tidak merestui puteranya menikah dengan Ratri yang berstatus janda beranak dua tersebut.

Dikutip dari merdeka.com, kedua mempelai diungsikan ke Mapolsek Laweyan untuk mengucapkan janji suci. Informasi yang dihimpun menyebutkan, kedua orangtua Aditya tak merestui jika anaknya menikah dengan Ratri Listiyorini, bukan hanya karena wanita itu janda dan sudah memiliki anak dua orang, namun juga karena masa lalu calon mempelai wanita yang kabarnya kurang baik.

Kapolsek Laweyan, Kompol Santoso memaparkan, saat acara akad nikah akan dimulai, kedua orangtua Aditya datang dan berteriak-teriak agar acara tersebut dibatalkan. Mereka bahkan akan menyeret anak lelakinya untuk dibawa pulang.

''Setelah kedua orangtua Aditya datang, terjadi kegaduhan di acara tersebut. Seharusnya resepsi pernikahan dilakukan di Rumah Makan Pring Sewu, Jajar, Solo, Jumat pagi. Tetapi terpaksa dipindahkan ke Mapolsek Laweyan,'' jelasnya.

Santoso menuturkan, pihaknya bersama keamanan setempat dan sejumlah Linmas berhasil meredam emosi kedua orangtua Aditya. Mereka, Sumarso dan Endang berhasil diberikan pengertian.

"Jadi tadi Satpam dan Linmas sempat melerai. Tapi karena kedua orangtua Aditya ini tetap tak bersedia, maka mereka melapor ke Polsek Laweyan. Kita lakukan mediasi hingga kedua orangtua Aditya bisa mengerti dan pulang ke rumah mereka," jelasnya.

Setelah kedua orangtua Aditya pulang ke rumah, lanjut Santoso, kedua pasangan tersebut diberikan pilihan. Apakah akan tetap melangsungkan pernikahan di rumah makan, di Kantor Urusan Agama (KUA) Laweyan, atau di Mapolsek Laweyan. Namun setelah dipertimbangkan, mempelai dan keluarga memilih ke Mapolsek Laweyan.

''Kami terima dan kami sediakan tempatnya. Akad nikah tadi dilakukan pukul 11.20 dengan penghulu Bp Hadi Muhammad,'' terangnya.

Kepada wartawan, Endang mengaku tetap tidak memberikan restunya. Menurut Endang, calon menantunya tersebut mempunyai masa lalu yang kurang baik.

''Sampai saya meninggal pun, pokoknya saya tak akan setuju. Karena perempuan yang mau dinikahi anak saya ini orangnya tak benar,'' tandasnya.

Hingga saat ini Endang mengaku kesal karena semenjak kenal dengan Ratri, putranya menjadi jarang pulang ke rumah. Saat akan menikah pun, Aditya tak meminta persetujuan ibunya.

''Tidak ada obrolan sama sekali. Seharusnya mereka itu ngomong, kok malah diam saja,'' ujarnya geram.

Sementara usai pernikahan, baik Aditya maupun Ratri tak bersedia diwawancarai. Aditya hanya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang memperlancar acara pernikahannya.***

Editor:hasan b
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/