Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Sumatera Barat
19 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Sumatera Barat
18 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
3
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
18 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
4
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
19 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
5
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
18 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
6
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Berhasil Keluar dari Reruntuhan Bangunan, Gadis Kecil Korban Gempa Ini Kini Yatim Piatu

Berhasil Keluar dari Reruntuhan Bangunan, Gadis Kecil Korban Gempa Ini Kini Yatim Piatu
(liputan6.com)
Sabtu, 10 Desember 2016 19:24 WIB
PIDIE JAYA - Namanya Aliya, usianya 11 tahun. Gadis kecil ini salah satu korban gempa yang selamat di Pidiie Jaya, Aceh, setelah sempat terperangkap di bawah reruntuhan bangunan.

Sabtu (10/12), bocah ini terbaring di atas tikar. Luka yang menggores pipi dan kening sedang diolesi obat. Dia selamat setelah keluar dari reruntuhan rumah toko (ruko) yang ia tempati bersama kedua orangtuanya.

Ibrahim, ayah Aliya, ditemukan terlebih dahulu sekitar empat jam setelah gempa. Namun, nyawanya tidak tertolong.

"Saat ditemukan Ayah sudah tidak ada lagi," kata Sukia Rahmah, kakak kandung Aliya pada Liputan6.com, Sabtu (10/12/2016).

Sementara Mariani, sang bunda ditemukan dalam keadaan selamat pada siang harinya. Dia terjebak di antara reruntuhan bongkahan rumah ruko berlantai dua yang dijadikan tempat tinggal sekaligus berniaga pakaian, di kawasan Ulee Glee, Pidie Jaya.

Namun beberapa jam kemudian, Mariani mengikuti jejak sang suami menghembuskan napas terakhir.

"Awalnya mamak sehat - sehat aja, cuma bagian dadanya sakit karena tertimpa, mamak diduga kekurangan oksigen," kata Sukia.

Sukia mengatakan, pada saat gempa Aceh 6,5 skala richter yang mengguncang pada subuh 7 Desember itu, dia sedang di Banda Aceh. Dia kemudian langsung pulang ke rumahnya di Pidie Jaya.

Perempuan berusia 26 ini menuturkan, saat kejadian, adik bungsunya itu berada di dalam kamar di ruko, sendirian. Aliya juga sempat pingsan.

"Dia (Aliya) kerasa gempa, goyang - goyang, terus dia jatuh dari tempat tidur, pingsan katanya," kata Sukia.

Mendengar kerasnya deru sirine mobil ambulans di jalanan, Aliya tersadar dan berusaha keluar dari reruntuhan bangunan yang menimpa.

"Pas dia buka mata, nampak cahaya putih dari sela-sela itu (reruntuhan). Bangun dia, dia ikuti, sampai dia keluar dari swalayan sebelah, sampai orang itu kaget, kok ada anak kecil di sini," ujar Sukia.

Aliya kemudian diselamatkan tim Basarnas. Dia lalu mengatakan kepada tim Basarnas, ayah dan ibunya masih berada di dalam reruntuhan. "Setelah itu baru datang beko, tarik ayah sama mamak," kata Sukia.

Sukia mengatakan, kondisi Aliya saat ini sudah stabil. Adiknya itu sempat trauma saat melihat jenazah sang ayah.***

Editor:hasan b
Sumber:liputan6.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/