Pesawat Garuda dan Lion Air Nyaris Tabrakan di Udara, Ini Penampakannya

Pesawat Garuda dan Lion Air Nyaris Tabrakan di Udara, Ini Penampakannya
(detik.com)
Kamis, 11 Februari 2016 20:38 WIB
JAKARTA - Pesawat Garuda Indonesia GA 340 Surabaya-Denpasar dan Lion Air JT 960 Bandung-Denpasar berjarak sangat dekat sehingga menurut saksi mata 'nyaris tabrakan' (near miss) di langit Bali, Rabu (9/2/2016).

Setelah berputar-putar beberapa kali, pesawat Lion Air JT 960 pun mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai pada pukul 15.01 WITA. Sementara pesawat GA 340 sempat kembali ke Surabaya sebelum melanjutkan ke Denpasar dan mendarat pukul 16.59 WITA.

Namun Direktur Operasi AirNav Indonesia Wisnu Darjono menyatakan, dua pesawat tersebut tidak nyaris tabrakan.

"Nggak nyaris tabrakan, itu pesawat dua-duanya holding dalam rangka mau turun (ke Bandara Ngurah Rai Denpasar). Kemarin ada cuaca buruk kemudian antrean panjang. Lion di 16 ribu feet, Garuda di 17 ribu feet," ujar Wisnu ketika dihubungi detikcom, Kamis (11/2/2016).

Menurut Wisnu, holding Lion di 16 ribu feet dan Garuda di 17 ribu feet pasti terlihat dekat sekali. Namun jarak 1.000 feet tersebut masih termasuk standar internasional.

"Yang Lion putar ke kiri, Garuda putar ke kanan. Jadi ada satu titik pesawat kayak ketemu padahal beda 1.000 feet," katanya.

Kemudian, lanjutnya, Lion diturunkan ke 15 ribu feet dan Garuda diturunkan ke 16 ribu feet. Nah dalam proses turun itu jaraknya 1.000 feet.

"Jadi ada penumpang yang merasa ini nyaris tabrakan. Sementara memang kalau kurang 1.000 feet alarm bunyi, karena minimum jaraknya 1.000 feet. Kemarin itu selisihnya 700 feet. 700 Feet masih sekitar 200 meter," kata Wisnu.

Wisnu memastikan kejadian kemarin tidak mengganggu penumpang. Meski demikian pihaknya akan menginvestigasi apakah Lion yang lambat turun atau Garuda yang cepat turun.

"Kita sudah evaluasi ternyata aman. Ke depannya kita akan lakukan perbaikan-perbaikan supaya lebih nyaman tapi kemarin masih batas aman," ucap Wisnu.

Detik-detik Nyaris Tabrakan

Pihak AirNav Indonesia sudah memastikan tak ada masalah serius terkait insiden 'nyaris tabrakan' antara pesawat Garuda Indonesia dan Lion Air di langit Bali, pada Rabu 10 Februari 2016. Bagaimana sebetulnya gambaran kejadiannya?

Detikcom mengumpulkan gambar dari data penerbangan di situs flightradar24.com, Kamis (11/2/2016). Hasilnya, memang ada momen ketika pesawat Garuda Indonesia GA340 dan Lion Air JT960 itu berdekatan di udara. Jaraknya cukup dekat, sekitar 400 kaki atau 121 meter.

Dalam data penerbangan flightradar24, terlihat dua pesawat sudah berputar-putar dulu di udara. Mereka dalam posisi holding atau menunggu antrean untuk mendarat. Saat itu, cuaca di sekitar bandara Ngurah Rai Denpasar sedang buruk. Lion sudah lebih dulu mengantre dan berputar-putar di langit, baru setelah itu datang Garuda Indonesia.

Sekitar pukul 14.27 WITA, dua pesawat tersebut berada dalam posisi searah, namun ketinggiannya berbeda. Semenit kemudian, keduanya berbelok seperti seolah-olah berhadapan dan hendak 'beradu'. Namun ketinggian keduanya berbeda. 

Garuda berada di ketinggian 16.300 kaki, sementara Lion Air di ketinggian 15.900 kaki. Selisihnya hanya 400 kaki atau 121 meter. Kecepatan masing-masing: Garuda 271 knot, Lion Air 283 knot. Dalam posisi ini, alarm tanda bahaya di kokpit berbunyi. Direktur Operasi AirNav Indonesia Wisnu Darjono mengatakan, alarm berbunyi bila ada jarak dengan pesawat lain kurang dari 1.000 kaki. Dia menyebut jarak antara Garuda dan Lion saat peristiwa kemarin adalah 700 kaki atau sekitar 200 meter.

Setelah itu, keduanya saling menghindar. Lion Air menurunkan tinggi pesawat hingga 15.400 kaki, sementara Garuda berbelok ke arah kiri sambil menaikkan ketinggian menjadi 16.350 kaki. Kecepatannya pun ditambah.

Selanjutnya, Garuda Indonesia kembali pulang ke Surabaya setelah berputar sekali, sementara Lion sempat berputar lagi tiga kali lalu melanjutkan pendaratan di Ngurah Rai sekitar pukul 15.01 WITA. Garuda berangkat kembali dari Surabaya dan mendarat mulus di Ngurah Rai sekitar pukul 16.59 WITA.

Dirjenhubdar Juga Membantah

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo juga membantah Garuda dan Lion nyaris bertabrakan.

"Hasil pengecekan rekaman di radar kami, berita tersebut tidak benar," ujarnya saat dikonfirmsi detikcom, Kamis (11/2/2016).

Menurut Suprasetyo, jarak kedua pesawat yang sama-sama sedang menunggu mendarat di Bandara Denpasar itu pada posisi yang aman. "Vertikal separasi (kedua pesawat) 2.000 feet. (Vertikal separasi) minimum adalah 1.000 feet," ujarnya.

Sesuai aturan pada Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (International Civil Aviation Organization/ICAO) untuk menciptakan pelayanan lalu lintas udara yang optimal, terutama keselamatan dalam penerbangan, maka dibuatlah ketentuan pemisahan pesawat udara, misalnya separasi vertikal.  Separasi vertikal didapat dengan cara membedakan ketinggian (altitude, flight level) pesawat udara. Separasi vertikal antarpesawat minimal 1.000 feet (304 meter).***

Editor:sanbas
Sumber:detik.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/