Ajaib, Mobil yang Dikendarai Ibunya Tercebur ke Sungai Es dan Terendam 14 Jam, Bayi 18 Bulan Ini Selamat

Ajaib, Mobil yang Dikendarai Ibunya Tercebur ke Sungai Es dan Terendam 14 Jam, Bayi 18 Bulan Ini Selamat
Jennifer Groesbeck dan bayinya Lily. (merdeka.com)
Jum'at, 05 Februari 2016 09:51 WIB
UTAH - Pada Jumat malam di Bulan Maret tahun lalu Jennifer Groesbeck mengendarai mobilnya pulang dari rumah ayahnya di sebelah utara Utah, Amerika Serikat. Di malam yang dingin itu, di tengah perjalanan yang sunyi, mobilnya tiba-tiba melintir dan terhempas ke dalam sungai es Spanish Fork.

Penyebab mengapa Jennifer bisa mengalami kecelakaan masih misteri tapi rupanya ban depan mobilnya menggilas bagian tepi dari jembatan beton sehingga membuat kendaraan itu melenting dan jatuh terbalik ke sungai. Kaca mobil itu sampai lepas dan atap mobil hancur.

Separuh mobil itu, setinggi dada orang dewasa, terendam di dalam air selama 14 jam sampai akhirnya seorang pemancing melihat sepotong tangan dari kaca jendela mobil yang rusak itu, seperti dilansir koran the Daily Mail, Kamis (4/2).

Empat polisi kemudian tiba di lokasi. Salah seorang di antara mereka menyalakan kamera yang terpasang di tubuh. Rekaman kamera itu kini sudah dilihat ribuan kali di Internet. Tim penyelamat kemudian berdatangan.

Mereka masuk ke dalam sungai yang sangat dingin. Saking dinginnya tujuh polisi dan petugas pemadam kebakaran kemudian harus dirawat karena hipotermia.

Dua menit menceburkan diri di dalam sungai, kamera polisi kemudian menangkap suara lemah seorang perempuan dewasa yang meminta tolong.

"Kami sedang berusaha, kami datang," jawab petugas polisi bernama Jared Warner spontan ketika itu.

Petugas kemudian menemukan Jennifer, 25 tahun, sudah tewas sejak beberapa lama. Kemudian mereka melihat ada bayi di kursi belakang, putri Jennifer, Lily, berusia 18 bulan. Posisinya terbalik dan badannya terikat di kursi anak sehingga tubuh dan bajunya tidak terendam air dan tetap kering. Dalam keadaan pingsan dan mengalami hipotermia, Lily kemudian berhasil dibawa ke rumah sakit.

Peristiwa selamatnya Lily ini kemudian menjadi topik perbincangan dunia. Tapi kemudian keempat polisi yang datang pertama kali ke lokasi itu menceritakan menit-menit awal mereka berusaha menyelamatkan korban. Mereka baru menyadari ada kejadian aneh dalam peristiwa itu. Apakah itu?

Jika sang ibu sudah tewas selama beberapa lama akibat kecelakaan itu dan si bayi dalam keadaan pingsan, lantas suara siapakah yang terdengar dari dalam mobil itu?

Salah satu polisi, Tyler Beddoes, mengatakan dia mengetahui jawaban dari pertanyaan itu: Lily diselamatkan oleh malaikat yang menjaganya selama dia pingsan di dalam mobil yang terendam di sungai dingin dan suara malaikat itulah yang terdengar meminta tolong.

Kasus Lily ini cukup unik dan membikin penasaran banyak orang. Jika hanya satu polisi yang mendengar suara itu mungkin bisa dibilang itu hanya kebetulan atau agak sulit dipercaya. Tapi empat polisi mendengar suara itu dan membuat fakta itu sulit disangkal apalagi ada rekaman video yang menangkap suara tersebut dan respons polisi terhadap suara itu.

Petuga polisi Bryan Dewitt mengatakan, "Kami sedang berada di dekat mobil itu dan mendengar suara: 'tolong aku, tolong aku.'"

Jared Warner, polisi yang ada di dalam video itu menuturkan mereka berusaha sebaik mungkin melakukan penyelamatan. Beberapa hari setelah peristiwa itu dia mengatakan: "Kami berempat berani sumpah mendengar suara seseorang dari dalam mobil yang berteriak 'Tolong'".

Dalam jajak pendapat di Amerika pada 2008 yang digelar oleh majalah Time, disebutkan ada 69 persen warga Amerika percaya adanya malaikat. Sekitar sepertiga dari angka itu bahkan mengatakan mereka pernah bertemu langsung dengan malaikat.

Peristiwa mistis atau pengalaman yang sulit dijelaskan akal sehat serta perasaan kehadiran sosok malaikat dalam peristiwa kritis seperti kasus Lily sudah banyak terjadi dan para ilmuwan menamakannya Faktor Manusia Ketiga.

Mereka yang merasakan fenomena Manusia Ketiga di antaranya korban kapal tenggelam, korban kecelakaan mobil, serangan hiu, pendaki gunung, penyelam, bahkan astronot dan penjelajah kutub.

Ron DiFrancesco, seorang pialang di gedung World Trade Center pada 11 September 2001 sedang berada di lantai 84 ketika pesawat kedua menghantam gedung itu di lantai 81. Orang-orang semua berlarian panik dalam kepulan asap. Mereka mencoba lari lewat tangga darurat. Ron ketika itu terbaring di lantai dan seperti ada sesuatu yang meraih tangannya dan menggiringnya keluar dari kobaran api.

Ron mengingat kejadian itu dan mengatakan dia mendengar suara laki-laki yang menemaninya keluar dari kepulan asap dan kobaran api. Ron adalah orang terakhir yang berhasil meninggalkan gedung sebelum bangunan itu roboh. Ron menyebut pria itu adalah 'malaikat'.

Pada 1983 ilmuwan bernama James Sevigny mendaki pegunungan Rocky di Kanada. Dalam pendakian dia diterjang longsoran salju yang membuat kaki dan punggungnya patah. Dia hanya bisa meringkuk di salju dalam keadaan tak berdaya. Ketika itulah dia merasa ada seseorang di belakangnya dan dia mendengar suara perempuan menyuruhnya untuk bangkit. Suara itu membuat dia berhasil bertahan dan sampai di lokasi perkemahan pendaki.

Selama dua tahun Sevigny merahasiakan kisahnya itu.

"Pengalaman itu membuat saya menangis. Sungguh luar biasa. Saya tak bisa menceritakannya ke banyak orang," kata dia.

Ilmuwan hingga kini sellau mati kutu dengan fenomena Manusia Ketiga. Mereka tidak bisa memberi penjelasan memuaskan yang masuk akal tentang fenomena itu. Banyak teori memang yang berkaitan dengan reaksi di bagian otak manusia ketika sedang dalam keadaan kritis, pertarungan hidup dan mati. Namun tetap saja fenomena itu menjadi misteri.***

Editor:sanbas
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/