Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
19 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
2
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
11 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
7 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
7 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
5
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Nasional
7 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Menkeu Kaget Masih Ada Berani Korupsi Dana BOS, Modusnya 'Kamu Kan Udah Terima, Minta Dong Setorannya'

Menkeu Kaget Masih Ada Berani Korupsi Dana BOS, Modusnya Kamu Kan Udah Terima, Minta Dong Setorannya
Menkeu Sri Mulyani. (int)
Sabtu, 30 November 2019 19:20 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku sudah mengetahui bahwa masih ada yang berani mengorupsi dana bantuan operasional sekolah (BOS).

Sri mengaku kaget saat mengetahui hal itu, mengingat penyaluran dana BOS tersebut sudah sangat ketat dan tepat sasaran.

''Tadinya saya pikir nggak ada korupsi. Tapi tetap ada korupsi,'' kata Sri Mulyani di gedung Kemendikbud, Jakarta, Sabtu (30/11/2019), seperti dikutip dari detik.com.

Sri Mulyani menjelaskan, setiap tahun anggaran pendidikan dialokasikan sebesar 20% atau setara Rp507 triliun dari total belanja APBN. Dari total itu, sekitar Rp200 triliun habis untuk gaji guru.

''Itu disalurkan kepada daerah dari transfer DAU dalam bentuk gaji guru, tunjangan profesi guru, sertifikasi guru,'' jelasnya.

Penyaluran dana bantuan operasional sekolah (BOS) juga termasuk yang diberikan pemerintah pusat ke 450 kabupaten/kota di 34 provinsi. Namun, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini kaget jika masih ada yang korupsi dana BOS.

''By name by address, sampai di-address diminta sama yang di atas. 'kamu kan udah terima, minta dong setorannya' itu yang terjadi begitu (korupsi),'' ungkapnya.***

Editor:hasan b
Sumber:detik.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/