Kejadian Langka, Arifa Sultana Lahirkan Bayi Kembar dengan Jarak Kelahiran 26 Hari

Kejadian Langka, Arifa Sultana Lahirkan Bayi Kembar dengan Jarak Kelahiran 26 Hari
Arifa Sultana bersama bayi kembarnya. (bdnews24.com)
Jum'at, 29 Maret 2019 10:08 WIB
KHULAN - Seorang wanita di Bangladesh bernama Arifa Sultana melahirkan bayi kembar dengan jarak kelahiran antara bayi pertama dan kedua 26 hari.

Dikutip dari republika.co.id, bayi pertama Arifa berjenis kelamin laki-laki lahir dalam kondisi prematur pada Februari 2019. Tiga minggu kemudian atau 26 hari setelah melahirkan bayi pertama, Arifa merasakan sakit perut dan dibawa ke rumah sakit.

Dokter menemukan perempuan berusia 20 tahun itu masih mengandung anak di rahim kedua. Dengan kondisi tersebut dokter pun melakukan operasi caesar darurat untuk proses kelahiran anak kembar dua itu.

Bayi kedua yang baru dilahirkan itu dalam kondisi sehat dan telah dipulangkan tanpa komplikasi.

''Kami terkejut,'' kata Arifa yang melahirkan bayi pertamanya di Khulna Medical College Hospital di distrik Khulna itu.

Ketika mengeluh sakit perut, menurut kata ginekolog yang melakukan operasi caesar Dr Sheila Poddar, Sultana dilarikan ke Rumah Sakit Ad-din di distrik Jessore pada 21 Maret. Namun, beberapa laporan media lokal menyebutkan peristiwa itu terjadi tanggal 22 Maret.

''Ketika pasien datang, kami melakukan ultrasonografi (USG) dan menemukan ada bayi kembar. Kami sangat kaget dan terkejut. Aku belum pernah menemukan kasus seperti ini sebelumnya,'' kata Dr Poddar, dikutip dari BBC, Jumat (29/3).

Menurut Dr Poddar, Sultana dan suaminya berada dalam kondisi sangat miskin, sehingga tidak pernah melakukan USG sebelumnya. Bahkan saat menjelang kelahiran pertama. ''Dia tidak tahu bahwa dia punya dua bayi lain. Kami melakukan operasi caesar dan dia melahirkan anak kembar, satu pria dan wanita,'' kata Dr Poddar

Ahli kandungan di Singapura Dr Christopher Ng mengatakan, kondisi tersebut adalah uterus didelphys atau kondisi memiliki dua uterus. Masalah ini sering kali memang ditemukan, termasuk dalam kasus tersebut. Dr Ng menjelaskan, kemungkinan tiga telur berovulasi dan dibuahi pada saat yang bersamaan selama masa suburnya sehingga menghasilkan tiga embrio.

''Jika Anda melakukan pemindaian sebelumnya, akan sangat jelas untuk melihat dua set uterus. Tetapi jelas mereka berasal dari daerah yang lebih pedesaan (dan mungkin tidak memiliki akses ke pemindaian USG),'' kata dokter dari GynaeMD Clinic itu.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/