Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
Olahraga
22 jam yang lalu
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
2
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
Olahraga
21 jam yang lalu
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
3
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
Olahraga
22 jam yang lalu
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
4
PSIS Tetap Optimistis Ke Championship Series
Olahraga
22 jam yang lalu
PSIS Tetap Optimistis Ke Championship Series
5
PERBASI Gelar Seleknas untuk Bentuk Timnas Basket 5on5 Putri U-18 di Bali
Olahraga
21 jam yang lalu
PERBASI Gelar Seleknas untuk Bentuk Timnas Basket 5on5 Putri U-18 di Bali
6
Usher Menikah Diam-diam, Kejutkan Keluarga dan Fans
Umum
20 jam yang lalu
Usher Menikah Diam-diam, Kejutkan Keluarga dan Fans

Dinkes Riau: Cacing Sarden yang Ditemukan di Meranti dan Inhil Bisa Sebabkan Diare dan Sakit Perut

Dinkes Riau: Cacing Sarden yang Ditemukan di Meranti dan Inhil Bisa Sebabkan Diare dan Sakit Perut
Kamis, 22 Maret 2018 07:58 WIB
PEKANBARU - Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengingatkan warga untuk berhati-hati dalam mengonsumsi sarden pasca ditemukannya sarden mengandung cacing Anisakis SP  Inhil & Kepulauan Meranti yang diduga berasal dari ikan. Pasalnya, warga bisa muntah-muntah usai menelan sarden yang mengandung cacing tersebut.

"Kita ingatkan warga agar waspada jika menginsumsinya, ini sangat berbahaya. Jika terlanjur dimakan, akan muntah, perut sakit kemudian diare,'' ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir saat dihubungi merdeka.com sebagaimana dikutip GoRiau.com, Rabu (21/3) malam.

Mimi mengatakan, memakan ikan sarden yang mengandung cacing sama halnya dengan mengonsumsi makanan yang sudah membusuk. Ciri-ciri ikan sarden yang mengandung cacing, menurut Mimi, jika dimakan akan terasa beda dari sarden yang normal seperti biasa.

"Saat dimakan, terasa berbeda akan langsung dimuntahin kan, jadi orang pun memakan sarden tidak dalam jumlah banyak, paling satu potong. Kalau sudah terasa agak lain, hentikan saja memakannya," kata Mimi.

Mimi mengimbau, jika warga merasakan hal yang berbeda saat memakan ikan sarden atau produk lain dan mengalami gejala muntah, segera laporkan ke puskesmas dan dinas kesehatan setempat untuk dilakukan pengecekan.

"Itu kewenangan Balai POM sudah memerintahkan pengimpor dari luar negeri, untuk menarik secara mandiri, makanan tersebut. Kalau nanti saat turun ke lapangan sarden itu masih ada, Diskes dan BBPOM berhak menarik sendiri sarden yang terindikasi mengandung cacing itu," tegas Mimi.

Dia mewanti-wanti agar masyarakat berhati-hati sebelum membeli kaleng ikan sarden setelah kejadian ini. Masyarakat diharapkan cerdas dan smart serta teliti dalam memilih makanan kaleng.

"Kalau ada makanan kaleng yang penyot, rusak atau tidak utuh, jangan dibeli. Kemudian lihat masa berlakunya, lihat wadahnya, dan saat memakan ikannya, lihat dulu isinya. Kalau ada perubahan bau dan rasa beda dari yang biasa, ada yang menjalar-jalar gitu, jangan dimakan," kata Mimi.

Sebelumnya, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Pekanbaru mengamankan 3 produk sarden yang beredar di pasaran tersebut. Menurut Kepala BBPOM Pekanbaru, M Kashuri, cacing dalam kaleng sarden 3 merk tersebut jenisnya cacing Anisakis SP.

Cacing itu mati lantaran saat pengalengan oleh perusahaan sarden tersebut. Terdapat proses sterilisasi dengan suhu diatas 100 derajat selama 1-2 jam.

Dia menyebutkan, ada tiga merek sarden kaleng produk luar negeri yang terindikasi berisi cacing dalam kemasannya.

"Di antaranya Farmer Jack, IO dan Sarden kaleng Hoki itu semua sudah kita amankan. Bahkan kita masih menelusuri distributornya, kalau importirnya di Jakarta dan Batam," ujar Kashuri.

Temuan cacing dalam kemasan sarden kalengan itu pertama kali terjadi di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), pada Rabu pekan lalu. Kemudian juga ditemukan warga Kabupaten Kepulauan Meranti sehari kemudian.

"Kalau sarden di Inhil itu merek IO, sementara di Kepulauan Meranti merek Farmer Jack. Itu dua dari tiga produk yang kita periksa dan terkonfirmasi adanya itu (cacing), satu lagi Hoki," kata Kashuri. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwww