Mengenal TGB, Gubernur Hafal Alquran yang Diprediksi Bakal Diperebutkan Parpol untuk Capres atau Cawapres

Mengenal TGB, Gubernur Hafal Alquran yang Diprediksi Bakal Diperebutkan Parpol untuk Capres atau Cawapres
Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB). (merdeka.com)
Sabtu, 17 Maret 2018 14:23 WIB
JAKARTA - Pengamat politik dari Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, memprediksi mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NT) TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) bakal diperebutkan partai politik untuk diusung sebagai calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres). Sebab, kata Pangi, elektabilitas keduanya dalam tren positif.

''Trennya positif, maka bukan tidak mungkin nanti di injure time atau last minute parpol ramai ramai meminang TGB jadi cawapres. Gatot mirip dengan TGB,'' ujar Pangi Syarwi Chaniago, kepada republika.co.id, Jumat (16/3).

Habitus parpol, kata Pangi, akan mengikuti calon yang memiliki kesempatan besar untuk menang dan punya peluang besar untuk terpilih oleh masyarakat. Preferensi politik akan memilih calon yang bakal menang.

Elektabilitas TGB terlihat terus mengalami peningkatan dengan munculnya berbagai dukungan terhadap alumni Al Azhar Mesir tersebut. Termasuk ustaz fenomenal, Abdul Somad, yang secara terbuka memberikan dukungan kepada TGB.

''Bapak TGB, senior saya, berkuasa bukan untuk mencari kehormatan. Beliau sudah lahir dari keluarga terhormat. Bukan untuk jadi terkenal, kakek beliau adalah orang Kiai terkenal dan jadi pahlawan nasional. TGB niatnya hanya satu, yaitu mengabdi untuk menolong agama Allah,'' kata Ustaz Somad saat memberikan ceramah di Masjid Al Ihsaniah, Kota Seberang, Jambi, awal Maret lalu.

Dukungan juga datang dari Pimpinan Majelis Zikir Az-Zikra, Ustaz Arifin Ilham, Rabu (14/3). Ustaz Arifin menyelipkan doa untuk TGB agar bisa menjadi pemimpin bangsa ke depan.

''Calon presiden kita, Tuan Guru Bajang, diberkahi, ya Allah,'' ujar Ustaz Arifin yang diamini ratusan santri saat acara 'Tabligh Akbar dan Zikir Bersama untuk Negeri' di Ponpes Al-Muchtar, Bekasi Utara, Jawa Barat (Jabar), Rabu (14/3).

Kalau elektabilitasnya terus mengalami kenaikan dan trennya bagus, ujar Pangi, parpol dengan sendirinya akan merapat mengusung Gatot atau TGB. Ini seperti fenomena yang sudah ada selama ini.

''Karena parpol itu kan basisnya adalah figur,'' katanya.

''Kalau elektabilitas bagus, ya parpol realistis juga untuk bergabung dan berkoalisi memenangkan Gatot atau TGB,'' sambungnya.

Survei LSI

Sementara hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), persentase perolehan suara TGB mengalahkan Presiden PKS Sohibul Iman dan Ketum PPP Romahurmuzy.

Dalam survei LSI, persentase suara Zainul Majdi sebesar 2,2 persen. Sementara Sohibul 1,9 persen dan Romahurmuzy 1,1 persen. Di peringkat pertama ada Ketum PKB Muhaimin Iskandar dengan persentase 14,9, di urutan kedua atau di atasnya Zainul Majdi ada Ketum PAN Zulkifli Hasan dengan 3,8 persen.

Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan jumlah responden awal sebesar 1.200. Survei dilakukan sejak 20 hingga 31 Desember 2017. Teknik survei melalui wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner, dengan tingkat kesalahan kurang lebih 2,8 persen.

Mengenal TGB

Dikutip dari merdeka.com, TGB Zainul Majdi adalah seorang gubernur yang hafal Alquran. Kemampuannya tersebut ia dapatkan saat menjadi santri di salah satu pondok pesantren di Lombok Timur. Dia mampu menghafal Alquran dalam kurun waktu satu tahun.

Rekam jejak pendidikan ulama kharismatik ini juga luar biasa. Dia menamatkan pendidikan S1 hingga S3 di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir

Dia berangkat ke Kairo tahun 1992. Mengambil jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Alquran Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar Kairo dan lulus meraih gelar Lc. Tahun 1996, ia meraih Master of Art (M.A.) dengan predikat sangat bagus.

Setelah menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di Al-Azhar selama 10 tahun, Zainul Majdi melanjutkan program S3 di universitas dan jurusan yang sama. Dia berhasil meraih gelar Doktor dengan predikat Summa Cumlaude pada 8 Januari 2011.

Selama menjabat gubernur NTB dua periode, Zainul Majdi memiliki sedugang penghargaan. Setiap tahun dia selalu mendapat penghargaan. Di tahun awal kepemimpinannya, dia Penghargaan Ksatria Bhakti Husada dari Presiden dan Investment Award dari Wakil Presiden. Hingga kini, sudah puluhan penghargaan yang dia dapat.

Sebuah Kehormatan

Zainul Majdi menilai, aspirasi dan harapan masyarakat yang menginginkannya maju di Pilres merupakan sebuah kehormatan dan bentuk kepercayaan yang diberikan kepadanya.

''Ada harapan dari elemen masyarakat, dari kelompok, berarti ada kepercayaan, bagi saya pribadi, itu adalah kehormatan,'' katanya usai mengisi kuliah umum di ITB, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Jumat kemarin.

Disinggung mengenai kesiapannya untuk memenuhi aspirasi tersebut, dirinya menilai, sebagai anak bangsa tidak boleh mengatakan tidak siap untuk menjalankan pengabdian.

''Saya rasa anak bangsa tidak boleh mengatakan tidak siap dimanapun ia mengabdi. Di struktural, kultural, pemerintahan, di luar pemerintahan semua ruang pengabdian yang memungkinkan, ya harus siap,'' terangnya.

Namun, terkait rencana untuk merealisasikannya aspirasi itu ada proses yang harus ditempuh. Sampai saat ini pun dia mengaku belum ada komunikasi lanjutan dengan partai Demokrat.

''Belum (ada komunikasi dengan partai),'' ucapnya.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id dan merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/