Para Penumpang Lion Air dari Bandara Soetta Tujuan Padang Mendadak Panik, Penyebabnya Bikin Tersenyum

Para Penumpang Lion Air dari Bandara Soetta Tujuan Padang Mendadak Panik, Penyebabnya Bikin Tersenyum
Pesawat Lion Air. (kompas.com)
Minggu, 11 Maret 2018 22:33 WIB
JAKARTA - Para penumpang pesawat Lion Air dari Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Cengkareng, Tangerang, Banten, tujuan Bandara Minangkabau, Padang, Sumatera Barat, mendadak panik setelah 30 menit lepas landas, Ahad (11/3/2018).

Dikutip dari kompas.com, hal itu disebabkan ulah seorang penumpang berinisial FAR, yang mengenakan baju pelampung, padahal kondisi penerbangan saat itu normal.

Pihak Lion Air menyatakan, kondisi penerbangan tidak seperti yang diinformasikan FAR, penumpang yang mengenakan baju pelampung tersebut.

FAR yang duduk di kursi 10D tak hanya memakaikan baju pelampung untuk dirinya, tapi juga kepada neneknya yang duduk di kursi 10C.

Mengetahui situasi ini, pimpinan awak kabin Dessy Febriyanti menanyakan alasan FAR membuka baju pelampung.

FAR ke dapur pesawat (galley) bagian depan dan menginformasikan kepada penumpang lain segera menggunakan baju pelampung.

''FAR meminta agar pesawat kembali lagi ke Cengkareng. Menurut FAR, dirinya bisa melihat dan merasakan adanya bahaya jika penerbangan dilanjutkan,'' kata Eko Pujianto, Airport Manager Lion Air Group Bandara Internasional Minangkabau dalam pernyataan resmi, Ahad.

Pimpinan penerbangan Capt Agus Ahadi mendengarkan keterangan dari FAR, selanjutnya meminta FAR kembali duduk dan tenang.

Sesaat kemudian, FAR kembali ke galley dengan tetap bersikap meminta kru untuk tidak meneruskan perjalanan.

Posisi dari baju pelampung yang dibuka sudah dirapikan oleh kru lainnya, tetapi berulang kali FAR membuka dan mengenakannya. Kejadian ini dilakukan FAR enam kali berulang-ulang.

Pada saat posisi pesawat akan mendarat, FAR berulah dengan menunjukkan ketakutan dan mengakibatkan penumpang lain menjadi panik kembali.

Seluruh awak kabin memastikan kenyamanan, bagaimana situasi dan keadaan di area penumpang, dengan tetap menginformasikan tidak terjadi hal lain seperti yang disampaikan FAR.

Setibanya di Bandara Minangkabau, pimpinan awak kabin menginformasikan kondisi yang terjadi dalam penerbangan kepada tim operasional.

Petugas di darat (ground crew) atas nama Agus Hermawan dan petugas keamanan langsung mengamankan FAR dan membawa ke otoritas bandar udara untuk diproses lebih lanjut.

''Lion Air bekerja sama dengan pihak terkait dalam memberikan layanan yang terbaik dan meminimalisasi dampak yang timbul dari penanganan seorang penumpang ini pada penerbangan berikutnya,'' jelas Eko.

Lion Air menegaskan kepada seluruh pelanggan, untuk tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu keamanan dan kenyamanan saat di darat serta sedang mengudara. Tindakan yang dilakukan oleh penumpang indisipliner atau unruly/disruptive passenger akan mendapatkan sanksi tegas dan memiliki konsekuensi hukum.

Merujuk Pasal 54 UU Nomor 1/2009 tentang Penerbangan, menyebutkan bahwa setiap orang di dalam pesawat udara selama penerbangan dilarang melakukan perbuatan yang dapat membahayakan keamanan dan keselamatan penerbangan, pelanggaran tata tertib dalam penerbangan, serta pengambilan atau pengrusakan peralatan pesawat udara yang dapat membahayakan keselamatan.

Penumpang juga dilarang melakukan perbuatan asusila, perbuatan yang mengganggu ketenteraman, atau pengoperasian peralatan elektronika yang mengganggu navigasi penerbangan. ***

Editor:hasan b
Sumber:kompas.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/