Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana 'Cinta Yang Salah'
Umum
4 jam yang lalu
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana Cinta Yang Salah
2
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
Umum
4 jam yang lalu
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
3
Presiden NOC Prancis Doakan Timnas U-23 Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
3 jam yang lalu
Presiden NOC Prancis Doakan Timnas U-23 Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Kasihan... Usai Dioperasi, Kaki Bocah Ini Malah Membusuk

Kasihan... Usai Dioperasi, Kaki Bocah Ini Malah Membusuk
ilustrasi
Kamis, 10 November 2016 20:54 WIB
MALANG - Seorang anak bernama Setio Aldi diduga menjadi korban malapraktek RSUD Syaiful Anwar (RSSA) Kota Malang. Bocah berusia 12 tahun tersebut menjalani dua kali operasi akibat patah tulang akibat kakinya tertimpa motor. Namun usai dioperasi, kakinya justru membusuk dan menyebabkan pen-pen yang dipasang mencuat keluar dari kakinya.

Awal kejadian bermula pada 10 Juni lalu ketika Setio duduk di atas motor. Ketika bercanda dengan teman-temannya, ia jatuh dan motor tersebut menimpa kaki kirinya. Orang tuanya lalu membawa ke RSU Gadang namun karena peralatan tidak memadai Setio dirujuk ke RSSA. "Malam itu juga langsung dioperasi karena hasil rontgen menunjukkan tulang di bawah lututnya patah," kisah Slamet, ayah Setio, saat ditemui di rumahnya pada Kamis (10/11).

Pada operasi pertama ini, dokter memasang pen di kaki Setio. Namun, pascaoperasi kakinya justru mati rasa dan tidak bisa digerakkan. Empat hari kemudian telapak kakinya mulai menghitam. Dokter kemudian menerangkan bahwa pembuluh di atas lutut Setio putus dan harus disambung.

Sepekan setelah operasi pertama, siswa MI Miftahul Ulum tersebut kembali dioperasi untuk menyambung pembuluh darahnya yang putus. Namun, sepulang dari RSSA kondisi kakinya tidak membaik. Padahal, pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service ini sudah menghabiskan dana Rp 40 juta untuk mengobati putranya.

"Setiap kontrol, dokter mengatakan kaki anak saya harus diamputasi, tapi dia tidak mau," kata Slamet sambil sesekali mengusap air mata.

Slamet menerangkan, ia sudah mengadukan masalah tersebut kepada Ketua Komisi D DPRD Kota Malang Imam Fauzi. "Kami diminta untuk membuat laporan resmi bagaimana kronologisnya," kata pria 42 tahun itu.

Sejak kejadian itu hingga hari ini, Setio praktis tak pernah masuk sekolah karena tak bisa berjalan. Sehari-hari ia hanya duduk di rumah dan segala aktivitasnya harus dibantu orang lain.

Keadaan kakinya pun semakin mengundang iba lantaran daging dan kulit kakinya sudah habis karena membusuk. Kaki kiri Setio kini hanya menyisakan tulang dan kulit telapak kaki kirinya menghitam. Bahkan, beberapa tangkai pen sepanjang 30 sentimeter mencuat dari kakinya. "Dokternya jahat," ujar bocah itu polos.

Kepala Sub Bagian Hukum, Humas, dan Pemasaran RSSA Titiek Intiyas mengatakan, belum ada laporan resmi mengenai kasus yang dialami Setio Aldi. Pihak RS masih akan menelusuri rekam medis pasien dan siapa dokter yang menangani.

"Biasanya kalau sudah pulang itu kondisinya sudah baik. Sampai saat ini tidak ada pengaduan resmi atau gugatan yang masuk ke RSSA, jadi kita juga tidak tahu kalau kondisi pasien seperti itu," katanya.(rol)

Editor:wawan k
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/