Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ricky Soebagja Minta Pemahaman Tren Positif dan Menjaga Peak Performance hingga Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
24 jam yang lalu
Ricky Soebagja Minta Pemahaman Tren Positif dan Menjaga Peak Performance hingga Olimpiade 2024 Paris
2
Musisi Rock Steve Harley Tutup Usia 73 Tahun
Umum
22 jam yang lalu
Musisi Rock Steve Harley Tutup Usia 73 Tahun
3
STY Tak Risau Sejumlah Pemain Pilar Absen di Latihan Perdana Timnas Indonesia
Olahraga
9 jam yang lalu
STY Tak Risau Sejumlah Pemain Pilar Absen di Latihan Perdana Timnas Indonesia
4
Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen Resmi Jadi WNI
Olahraga
8 jam yang lalu
Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen Resmi Jadi WNI
5
Simic Ungkap Kunci Kesuksesan Cetak 9 Gol
Olahraga
8 jam yang lalu
Simic Ungkap Kunci Kesuksesan Cetak 9 Gol
6
Persebaya Latihan Serius Persiapan Lawan Arema FC
Olahraga
8 jam yang lalu
Persebaya Latihan Serius Persiapan Lawan Arema FC

Jenazah Siswi SMPN 1 Turi Korban Hanyut Sempat Tertukar dan Dimakamkan, Dibongkar Lagi Setelah Ketahuan

Jenazah Siswi SMPN 1 Turi Korban Hanyut Sempat Tertukar dan Dimakamkan, Dibongkar Lagi Setelah Ketahuan
Proses pencarian para siswa SMPN 1 Turi, Jumat (21/2/2020) malam. (kompas.com)
Sabtu, 22 Februari 2020 21:30 WIB
SLEMAN - Jenazah salah seorang siswi SMPN 1 Turi, Sleman, Yogyakarta, korban hanyut di sungai Sempor, sempat tertukar karena keluarga salah identifikasi.

Dikutip dari Republika.co.id, jenazah siswi bernama Fanesha Dida Amalia itu bahkan sempat dimakamkan keluarga lain pada Sabtu (22/2/2020) dini hari.

Agus Riyanto, kakak dari orangtua Fanesha Dida Amalia, mengatakan, pada Jumat (21/1) malam, jasad Fanesha ditemukan Tim SAR Gabungan. Jenazah Fanesha itu sempat diidentifikasi oleh keluarga lain yang anaknya belum ditemukan. Pada Sabtu dini hari, jenazah Fanesha dimakamkan keluarga tersebut karena diyakini mereka sebagai anaknya.

''Ya, jenazahnya sempat tertukar, kita identifikasi melalui rambut panjangnya dan barang-barang yang dikenakan, ternyata keponakan saya,'' kata Agus, Sabtu (22/2).

Kebetulan, kata Agus, saat itu siswa-siswa yang mengikuti agenda susur sungai memang belum mengenakan papan nama di seragamnya. Jadi, identifikasi memang cuma bisa dilakukan dari fisik dan barang-barang yang dikenakan.

''Akhirnya, jam 03.00 diketahui. Kita minta untuk dibongkar, tadi jam 11.30 sudah dimakamkan,'' ujar Agus.

Agus mengaku memahami kondisi keluarga-keluarga korban lain yang tentu saja sama-sama terpukul dan ingin anaknya segera ditemukan. Sehingga, mungkin terjadi kesalahan identifikasi yang memang dilakukan pada malam hari.

Agus yang menahan haru menceritakan bangganya keluarga atas prestasi-prestasi yang ditorehkan Fanesha. Bahkan, sambil tersenyum, Agus menceritakan Fanesha hampir tidak pernah absen jadi juara kelas.

''Fanesha anak saya itu juara terus, dari SD, masuk SMP sini baru kelas satu memang, tapi memang rangking terus dari awal,'' kata Agus.

Di rumah, lanjut Agus, Fanesha terbilang sosok anak yang pendiam. Bahkan, ia mengingat dengan jelas, sebagian besar waktu luang yang dipunya dimanfaatkan Fanesha untuk belajar.

Walau tidak memiliki firasat yang spesifik, ia mengungkapkan, kedua orang tua Fanesha sejak satu pekan lalu sudah mengumpulkan boneka-boneka Fanesha. Bahkan, boneka-boneka itu mereka cuci bersih.

''Itu sebenarnya tidak ada firasat apa-apa, cuma itu aja yang kelihatan aneh, selain itu tidak ada firasat apa-apa,'' kata Agus yang berdomisili di Jakarta itu.

Soal kejadian hanyut, Agus berpendapat jika agenda susur sungai merupakan kegiatan yang cukup biasa dalam Pramuka. Tapi, kondisi cuaca tidak memungkinkan kegiatan itu dilakukan.

''Tapi, memang ada izin ke orang tua untuk mengikuti kegiatan,'' ujar Agus.

Meski begitu, Agus menekankan, keluarga sudah menerima dengan ikhlas atas semua yang terjadi. Sekalipun, ia tetap menyayangkan dalam kondisi cuaca yang hujan seperti Jumat kemarin kegiatan susur sungai tetap dilaksanakan.

''Tapi, apapun itu kehendak Allah kita tidak berspekulasi, yang pasti keluarga sudah ikhlas,'' kata Agus.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwww