Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
24 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
2
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
23 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
3
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Sepakbola
24 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
4
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
20 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
5
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
24 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Eskalasi Berlanjut, 3 Juta Muslim di Suriah Terancam Risiko Mengerikan

Eskalasi Berlanjut, 3 Juta Muslim di Suriah Terancam Risiko Mengerikan
Asap membubung setelah serangan udara pasukan Suriah dan Rusia mengenai Kota aAl-Habeet, selatan Idlib, Suriah, Ahad (19/5). (republika.co.id)
Jum'at, 23 Agustus 2019 09:46 WIB
JENEWA - Lebih 3 juta orang yang notabene umat Islam, terancam risiko mengerikan akibat berlanjutnya eskalasi di barat laut Suriah.

Dikutip dari republika.co.id, Juru Bicara Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, Stephane Dujarric, mengatakan, pihaknya sangat terganggu dengan berlanjutnya eskalasi di barat laut Suriah tersebut.

Selain itu prospek serangan lebih dalam ke Idlib dapat memicu gelombang baru penderitaan manusia yang mungkin berdampak pada lebih dari tiga juta orang.

''PBB mendesak semua pihak untuk menghormati hukum kemanusiaan internasional secara penuh,'' kata Dujarric seperti dilansir dari kantor berita Turki, Anadolu Agency, Kamis (22/8).

Dujarric melanjutkan, Sekjen PBB mengulangi seruan mendesaknya untuk menegakkan nota kesepahaman atau MoU September 2018 tentang Idlib, merujuk pada kesepakatan gencatan senjata yang dicapai antara Turki dan Rusia.

Dujarric menambahkan, kelompok-kelompok kemanusiaan di Idlib melaporkan meninggalnya tiga warga sipil dan 14 terluka dalam bentrokan pada Selasa kemarin, termasuk wanita dan anak-anak. Dia pun mengecam pemindahan dan penderitaan penduduk setempat.

Apalagi ribuan di antaranya harus pindah ke lokasi lain beberapa kali untuk menghindari serangan rezim. Dan antara 1 Mei dan 18 Agustus tahun ini, ada 576 ribu pergerakan orang-orang terlantar yang tercatat di barat laut negara itu.

''Banyak orang telah terlantar hingga lima kali, beberapa terpaksa di antaranya pindah sebanyak 10 kali karena pertempuran yang sedang berlangsung,'' ujarnya.

Turki dan Rusia sepakat pada September lalu untuk mengubah Idlib menjadi zona deeskalasi di mana tindakan agresi secara tegas dilarang. Namun, rezim Suriah dan sekutunya, secara konsisten melanggar ketentuan gencatan senjata, dan sering melancarkan serangan dalam wilayah tersebut.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/