Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
16 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
2
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Sumatera Barat
16 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
6 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
5
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
5 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
6
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
5 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Beredar Video Ustaz Rahmat Baequni Sebut Petugas KPPS Diracun, Begini Respons Bareskrim Polri

Beredar Video Ustaz Rahmat Baequni Sebut Petugas KPPS Diracun, Begini Respons Bareskrim Polri
Ustaz Rahmat Baequni. (Instagram/@ustadzrahmatbaequni/kumparan.com)
Selasa, 18 Juni 2019 15:14 WIB
JAKARTA - Ustaz Rahmat Baequni dalam sebuah ceramah menyebut anggota KPPS meninggal diduga karena diracun.

Dikutip dari kumparan.com, Baequni bahkan mengklaim dugaannya itu didukung hasil uji laboratorium.

Video penggalan ceramah ustaz Rahmad Baequni itu beredar luas di twitter dengan durasi 02.08 menit. Namun tidak diketahui pasti lokasi Baequni menyampaikan ceramahnya.

Kasubdit II Siber Bareskrim Polri Kombes Ricyknaldo Chairul mengatakan, polisi akan menyelidiki muatan pernyataaan Baequni.

''Sudah dibuat laporan infonya. Sedang dianalisa tim hukum,'' kata Rickynaldo kepada kumparan, Selasa (18/6).

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Nila Moeloek telah membuat surat edaran kepada seluruh dinas kesehatan untuk mengaudit secara medis penyebab banyak KPPS meninggal dunia.

Dari identifikasi sementara yang dilakukan, Nila Moeloek menyebut ada sejumlah penyebab yang membuat gugurnya para petugas KPPS tersebut. Beberapa diantaranya karena kecelakaan hingga penyakit yang dialami.

''Kematian ini 51 persen disebabkan oleh penyakit kardiovaskular atau jantung, termasuk di dalamnya ada stroke, termasuk infat atau sudden death,'' kata Nila usai menghadiri diskusi di KSP, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/5).

''Kalau ditambah dengan hipertensi, yaitu 53 persen. Jadi hipertensi ini yang emergency juga bisa menyebabkan kematian. Kita masukkan ke dalam kardiovaskuler,'' jelasnya.

Setelah itu, penyebab lainnya juga diakibatkan oleh gangguan pernafasan yang disebabkan penyakit asma. Sementara, untuk kasus kecelakaan, Nila menyebut terjadi sekitar 9 persen saja.

''Kematian tertinggi juga disebabkan oleh gagal pernafasan atau respiratori, kemudian bisa disebabkan asma. Ketiga disebabkan kecelakaan sebesar 9 persen. Ada gagal ginjal, diabetes melitus dan penyakit liver,'' jelasnya.

Nila memperkirakan penyebab meninggal itu secara umum terkait dengan penyakit sebelumnya yang dimiliki KPPS. Faktor lain penyebab kematian adalah beban kerja yang berat sebagai petugas KPPS. Mereka harus menghitung dan merekap suara hingga lewat tengah malam, dan tidak boleh dijeda sesuai aturan.***

Editor:hasan b
Sumber:kumparan.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/