Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
8 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
2
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
7 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
3
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
6 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
4
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
3 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
5
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
1 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Ini Kriteria Calon Presiden yang Harus Dipilih Warga Muhammadiyah pada Pilpres 2019

Ini Kriteria Calon Presiden yang Harus Dipilih Warga Muhammadiyah pada Pilpres 2019
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir. (lp6c)
Senin, 13 Agustus 2018 08:48 WIB
JAKARTA - Seluruh warga Muhammadiyah diimbau menggunakan hak pilihnya pada pemilihan umum legislatif (Pileg) serta pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2019 mendatang.

Imbauan tersebut disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir usai pidato kebangsaan di Universitas Muhammadiyah Malang, Minggu (12/8/2018). Haedar juga meminta warga Muhammadiyah cerdas menentukan pilihannya.

''Tidak boleh golput, tapi tetap harus cerdas. Pilih mereka yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan golongan dan kroninya,'' ujar Haedar Nasir, seperti dikutip dari liputan6.com.

Tak hanya itu, ia juga mengingatkan warga Muhammadiyah agar memilih calon presiden yang tidak menghalangi usaha dan dakwah Muhammadiyah. Meski demikian, warga Muhammadiyah harus tetap santun dalam berpolitik. Mengutamakan menjaga toleransi dan rasionalitas.

''Siapapun presiden dan wakil presiden yang terpilih, harus bisa membangun sumber daya manusia,'' tutur Haedar.

Muhammadiyah juga mengkritisi kandidat yang membawa isu suku, agama dan ras (SARA) dalam berkampanye, juga yang kerap kampanye dengan ujaran kebencian.

''Silakan analisis sendiri. Dari dua pasangan itu siapa yang membawa primordialisme dan mana yang tidak,'' urai Ketua PP Muhammadiyah tersebut.

Muhammadiyah juga mengingatkan pada negara agar tak menyerah pada politik primordialisme. Negara harus turut andil dalam mengontrol politik SARA yang diyakin akan semakin gencar.

''Kita semua harus mendorong negara yang berkeadaban, termasuk dalam bersosial media,'' kata Haedar. ***

Editor:hasan b
Sumber:liputan6.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/