Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
23 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
2
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
23 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
3
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
22 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
4
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Sepakbola
23 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
5
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
19 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
6
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
22 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Saksikan Hujan Meteor Nanti Malam, Ini Syaratnya Agar Terlihat Jelas

Saksikan Hujan Meteor Nanti Malam, Ini Syaratnya Agar Terlihat Jelas
Ilustrasi hujan meteor. (okezone.com)
Minggu, 12 Agustus 2018 17:15 WIB
JAKARTA - Hujan meteor Perseid terjadi pada 11-12 Agustus 2018. Fenomena alam ini bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

Dikutip dari okezone.com, Ketua Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Thomas Djamaluddin, hujan meteor ini bisa terlihat jelas bila cuaca cerah, jauh dari polisi cahaya dan medan pandang tak terhalang.

''Bisa dilihat jelas dari seluruh wilayah Indonesia. Syaratnya, cuaca cerah, jauh dari polusi cahaya dan medan pandang tidak terhalang,'' tutur dia kepada Okezone, Sabtu (11/8/2018).

Pada Januari 2018, Indonesia juga mengalami fenomena hujan meteor Quadrantids.

Thomas mengatakan, meteor yang akan menghujani bumi berjumlah sangat banyak, yakni 150 meteor per-jam.

''Perseid diamati di langit utara. Kemudian, waktu pengamatan terbaik dini hari pukul 01.00-05.00 waktu setempat (menurut daerah masing-masing,'' tutur Thomas.

Fenomena hujan meteor yang sering dikaitkan dengan komet Swift-Tuttle ini dinamakan Perseid karena titik radian hujan meteor ini seolah-olah berasal dari arah rasi bintang Perseus.

Meteor-meteor Perseid tersebut berasal dari serpihan debu ekor komet Swift-Tuttle (nama resmi: 109P/Swift-Tuttle) yang masuk ke atmosfer Bumi.

Hujan meteor Perseid disebabkan oleh serpihan yang jatuh dari ekor komet Swift-Tuttle saat bersentuhan dengan atmosfer Bumi. Komet ini mengorbit Matahari setiap 133 tahun.

Meteor ini sebagian besar tidak lebih besar dari butiran pasir. Kemudian objek langit ini akan terbakar ketika mereka mencapai atmosfer pada 58 kilometer (36 mil) per detik untuk menghasilkan aliran cahaya di langit.

Suhu puncak bisa mencapai di mana saja dari 1.648 hingga 5.537C (3.000 hingga 10.000 Fahrenheit) saat mereka melaju di langit. Lalu, meteor disebut Perseids karena mereka tampaknya melesat keluar dari konstelasi Perseus.***

Editor:hasan b
Sumber:okezone.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/