Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
24 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
2
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Umum
22 jam yang lalu
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
3
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
Olahraga
20 jam yang lalu
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
4
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
Umum
22 jam yang lalu
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
5
Shin Tae-yong Panggil 22 Pemain untuk Laga Lawan Irak dan Filipina
Sepakbola
4 jam yang lalu
Shin Tae-yong Panggil 22 Pemain untuk Laga Lawan Irak dan Filipina
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Kata Yusril, Panglima TNI Boleh Saja Berpolitik Bila untuk Kepentingan Negara

Kata Yusril, Panglima TNI Boleh Saja Berpolitik Bila untuk Kepentingan Negara
Yusril Ihza Mahendra. (liputan6.com)
Rabu, 04 Oktober 2017 18:41 WIB
JAKARTA - Pakar hukum tata negara dari Universitas Indonesia Prof Dr Yusril Ihza Mahendra mengatakan, Panglima TNI boleh saja berpolitik bila untuk kepentingan negara.

Yusril mengatakan hal itu menanggapi tuduhan sebagian kalangan terhadap Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo telah melakukan manuver politik.

Menurut Yusril, politik tidak melulu soal pertarungan kekuasaan. ''Menurut saya enggak apa-apa. Karena dia kan bicara untuk kepentingan negara, bukan sebaliknya,'' kata Yusril di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (4/10/2017).

Sebelumnya, Gatot memancing kontroversi terkait isu pembelian senjata ilegal. Ia pun dianggap sering melontarkan pernyataan politis. 

Namun, menurut Yusril, manuver Gatot berbeda dengan yang dilakukan anggota DPR. Ia menyebutkan Panglima Besar Jenderal Soedirman pun berpolitik.

Soedirman, lanjut dia, berbicara dalam konteks sebagai seorang negarawan. Karena itu politik yang dijalankannya adalah politik negara.

Hal yang sama juga berlaku pada Gatot. ''Kalau seorang Panglima TNI kan dia bicara politiknya itu politik tentara, dan politik tentara itu konstitusi,'' ucap Yusril.

Dia menegaskan, sepanjang tidak membawa kepentingan kelompok atau pribadi, dan hanya untuk negara, itu dibenarkan.***

Editor:hasan b
Sumber:liputan6.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/