Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
11 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
2
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
10 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
3
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
10 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
4
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Sepakbola
10 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
5
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
10 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
6
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
6 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Maafkan Pembunuh Ayahnya, Putri Jenderal DI Panjaitan: Aku Udah Gandengan Tangan dengan Anaknya Njoto

Maafkan Pembunuh Ayahnya, Putri Jenderal DI Panjaitan: Aku Udah Gandengan Tangan dengan Anaknya Njoto
Catherine Panjaitan, putri Pahlawan Revolusi Mayjen Anumerta DI Pandjaitan. (merdeka.com)
Minggu, 01 Oktober 2017 19:10 WIB
JAKARTA - Mayor Jenderal TNI Anumerta Donal Isaac (DI) Pandjaitan merupakan salah satu jenderal yang menjadi korban pembunuhan yang disebut didalangi PKI, pada 30 September 1965.

Catherine Pandjaitan, puteri DI Pandjaitan, mengaku sudah lama memaafkan pembunuh ayahnya, meski tragedi G30S PKI itu sangat membekas dalam ingatannya.

''Sejarah itu tidak akan kita lupakan, itu sejarah. Saya maafin yang membunuh, enggak ada gunanya dendam. Kamu bayangin saja gimana pedihnya. Liat maling digebukin saja enggak tega, kita suka bilang stop stop, berenti,'' ujar Catherine usai menghadiri upacara Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Minggu (1/10), seperti dikutip dari merdeka.com.

Catherine mengaku telah berdamai dengan masa lalunya. Sebab menurutnya, masa depan bangsa lebih penting daripada harus terus menerus meributkan peristiwa lampau.

''Bangsa lain udah maju deh, kita harus fokus. Rakyat Indonesia di sini sana masih banyak yang susah. Kasihan banyak anak-anak yang lain tidak mampu. Saya sendiri sedih lho,'' tuturnya.

Ia mengatakan, telah bertemu dengan keluarga yang terkait peristiwa G30S sejak lama. Permintaan maaf mereka telah dia terima sejak lama.

''Aku udah gandengan tangan sama anaknya Njoto (tokoh PKI, red), sama Ilham juga udah,'' tuturnya.***

Editor:hasan b
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/