Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
22 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
2
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
3
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
4
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
13 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
5
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
17 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
6
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
18 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

4 WNI Masih Disandera, Abu Sayyaf Minta Tebusan Rp24 Miliar

4 WNI Masih Disandera, Abu Sayyaf Minta Tebusan Rp24 Miliar
Kelompok Abu Sayyaf. (int)
Rabu, 14 Desember 2016 06:19 WIB
JAKARTA Empat warga negara Indonesia (WNI) masih disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf. Abu Sayyaf meminta tebusan Rp24 miliar untuk membebaskan keempat WNI tesebut.

Sebelumnya Pemerintah Indonesia berhasil membebaskan, seluruh WNI ABK kapal tugboat Charles yang disandera Abu Sayyaf. Namun, masih terdapat empat orang WNI lagi yang diculik kelompok bersenjata itu. Mereka semuanya disandera saat berada di perairan Sabah.

Menurut Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia, Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhamad Iqbal, tim gabungan difokuskan melakukan pembebasan 4 orang tersebut.

Pembebasan kali ini menemui tantangan berbada. Pasalnya, Abu Sayyaf tidak berkomunikasi dengan pemilik kapal ikan tempat para WNI bekerja.

"Masih ada kontak mereka memilih melakukan kontak dengan keluarga," ucap Iqbal di kantor Kemlu, Kamis (13/12/2016).

Komunikasi panyandera dengan keluarga saat ini coba mereka cegah. Pemerintah menginginkan agar para penyandera untuk melakukan komunikasi dengan pemilik kapal agar lebih mudah melakukan negosiasi.

"Kita coba untuk lokalisir dengan keluarga tapi dengan pemilik gitu," paparnya.

Untuk masalah tebusan, Iqbal menyatakan dari informasi yang ia terima kelompok Abu Sayyaf meminta jutaan ringgit.

"Mereka minta 2 juta ringgit per orang. Uang 2 juta ringgit itu sekitar Rp6 miliar per orang," tambah dia.

Iqbal memastikan, Pemerintah Indonesia sama sekali tidak akan membayar sepeser pun uang kepada para penyandera. Jalur diplomasi akan dipakai demi membebaskan seluruh sandera.

"Kalau kita mau melakukan pembebasan dengan tebusan nggak harus selama ini. Sebulan selesai," pungkas dia.***

Editor:hasan b
Sumber:liputan6.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/