Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSM Makassar dan Borneo FC Resmi Ikuti ASEAN Club Championship
Olahraga
6 jam yang lalu
PSM Makassar dan Borneo FC Resmi Ikuti ASEAN Club Championship
2
Indonesia Gagal Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris, Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
Olahraga
2 jam yang lalu
Indonesia Gagal Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris, Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
3
Erick Thohir, Terima Kasih Garuda Muda,Terima Kasih Indonesia
Olahraga
2 jam yang lalu
Erick Thohir, Terima Kasih Garuda Muda,Terima Kasih Indonesia
4
Gagal ke Olimpiade 2024 Paris, Iwan Bule Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
1 jam yang lalu
Gagal ke Olimpiade 2024 Paris, Iwan Bule Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Hasil Penelitian, Inilah Faktor Utama Penyebab Suami-Istri Bercerai

Hasil Penelitian, Inilah Faktor Utama Penyebab Suami-Istri Bercerai
Ilustrasi.(int)
Rabu, 03 Agustus 2016 12:03 WIB
BERAKHIRNYA hubungan pernikahan disebabkan banyak alasan, diantaranya perbedaan pendapat, kurang komunikasi, persoalan anak dan sebagainya.

Sementara hasil penelitian ilmuwan Harvard, ada satu masalah yang berpotensi besar mengakibatkan perceraian, yaitu suami tidak memiliki pekerjaan tetap dan menganggur.

Penelitian ini mempelajar perilaku dan dinamika rumahtangga dari 6300 pasangan suami istri yang diwawancara secara periodik, mulai dari tahun 1968 hingga 2013.

Hasil studi menemukan bahwa ketika suami tidak bekerja atau tidak memiliki pekerjaan tetap, maka kondisi rumahtangga lebih mudah panas sehingga terjadilah perceraian.

Peluang bercerai ketika suami tidak bekerja tetap atau menganggur sebesar 32 persen.

Selain kondisi finansial suami, tahun pernikahan juga memberikan pengaruh terhadap keberlangsungan pernikahan.

Hasil studi mengatakan, pasangan yang menikah sebelum tahun 1975 paling berisiko bercerai ketika istri tidak terlalu aktif dalam urusan dosmetik. Lalu, pasangan yang menikah setelah tahun 1975, lebih berpotensi bercerai ketika suami tidak memiliki penghasilan tetap.

“Aku memprediksi bahwa kehilangan pekerjaan membuat pasangan depresi dan menciptakan konflik mental antara suami istri,” jelas Alexandra Killewad, Penulis Studi dan Profesor di Sociology Harvard University.

Killewad menyimpulkan bahwa pekerjaan suami merupakan identitas suami yang mempengaruhi kepercayaan diri istri. ***

Editor:sanbas
Sumber:kompas.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/