Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Sumatera Barat
22 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
2
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
24 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
3
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
23 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
4
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
12 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
5
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
12 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
6
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
12 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Enam Hari Terjebak Longsor, Balita Tertimbun Longsor di Solok Selatan Ditemukan Tewas

Enam Hari Terjebak Longsor, Balita Tertimbun Longsor di Solok Selatan Ditemukan Tewas
Banjir terjang kawasan Limapuluh Kota, Sumbar.
Jum'at, 19 Februari 2016 06:43 WIB

SOLOK SELATAN - Jasad balita korban tanah longsor di Kabupaten Solok Selatan, bisa ditemukan setelah enam hari dilakukan pencarian oleh tim penyelamat. Korban meninggal dunia akibat musibah longsoran tanah di Jorong Taratak Tinggi, Nagari Alam Pauh Duo, Kabupaten Solok Selatan (Solsel), Sumbar. 

Ia ditemukan, Sabtu (13/2/2016) sekitar pukul 10.30 WIB. Balita bernama Refan Afendi (2) merupakan korban terakhir dari enam korban serumah yang tertimpa longsoran. Masa pencarian yang panjang dengan mengerahkan seluruh tim.

Juniati, Ibu balita malang itu baru dua bulan bekerja di rumah makan daerah Alahan Panjang, Kabupaten Solok. Akibat keterbatasan eko­nomi, ia harus meninggalkan empat orang anaknya untuk be­kerja menghidupi mereka setelah bercerai dengan suaminya.

“Sekitar seminggu sebelum kejadian saya sempat mengunjugi anak-anak yang tinggal bersama orangtua saya,” kata janda bera­nak empat itu dilansir dari solselkab.go.id, Jumat (19/2/2016).

Ketika mendapat kabar, ia tak kuasa menahan perasaan dan langsung menuju rumah orang­tuanya di Taratak Tinggi. Sesam­pai di rumah melihat kondisi ru­mah yang rata dengan tanah menambah kegelisahannya. Ter­nyata benar, apa yang ia khawa­tir­kan setelah beberapa tetangga mendekatinya.”Kamu sabar ya, istigfar doakan mereka (para kor­ban),”kata seorang tetangganya.

Setelah mengetahui dua orang anaknya selamat ia segera me­meluk keduanya. Di an­tara­nya, Andi Zalman dan Dinul. Namun, anak bungsu bersama putri sulung­nya serta cucu dan kedua orangtuanya menjadi kor­ban kega­nasan longsoran bukik Bulek.

“Sekarang hanya mereka ber­dua yang saya punya, sedangkan rumah sudah rata dengan ta­nah,”katanya.

Sementara, anaknya yang selamat Andi masih menda­patkan perawatan di rumah sakit setempat dengan kondisi sema­kin membaik. “Ada tawaran dari berbagai pihak untuk menye­kolahkan dan membina anak saya, mana yang terbaik saja bagi Andi saya bersedia,”tambahnya.

Sedangkan, anak bungsunya Refan ditemukan oleh tim dalam posisi tertelungkup dengan kon­disi badan masih utuh kendati kulit telah terkelupas. Anak bungsu Juniarti ini ditemukan tidak jauh dari penemuan jasad pertama, Ramli (25 tahun),” kata warga setempat, Ramlan.

“Refan ditemukan dekat ti­ang listrik, tak jauh dari lokasi pe­nemuan jasad pertama. Berja­rak sekitar 10 meter,” tambahnya.

Ia menyebutkan, jasad Refan Afendi langsung dibawa ke RSUD Solsel untuk divisum, namun karena keterbatasan petu­gas dan tidak ada air maka dibawa ke Puskesmas Pauh Duo.

Jasad korban tewas keenam akibat longsoran tanah dari Bukit Bulek yang terjadi pada Senin (8/2) sekitar pukul 04.00 WIB tersebut, ditemukan setelah di­la­kukan penggalian oleh tim secara manual. Penggalian kali ini me­ru­­pakan yang keempat kalinya.

“Kami rencana hari ini meng­gunakan alat berat, tapi batal karena korban meninggal ter­akhir sudah ditemukan,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Solsel, Dalwison.

Ia menyebutkan, selain meng­gunakan alat seadanya, tim dari Basarnas, BPBD, Satpol PP, TNI/Polri dan warga juga menggu­nakan pompa air untuk men­cairkan lumpur material longsor yang mulai mengeras. (***)

Editor:Calva
Sumber:Solselkab.go.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/