Enam Hari Terjebak Longsor, Balita Tertimbun Longsor di Solok Selatan Ditemukan Tewas
SOLOK SELATAN - Jasad balita korban tanah longsor di Kabupaten Solok Selatan, bisa ditemukan setelah enam hari dilakukan pencarian oleh tim penyelamat. Korban meninggal dunia akibat musibah longsoran tanah di Jorong Taratak Tinggi, Nagari Alam Pauh Duo, Kabupaten Solok Selatan (Solsel), Sumbar.
Ia ditemukan, Sabtu (13/2/2016) sekitar pukul 10.30 WIB. Balita bernama Refan Afendi (2) merupakan korban terakhir dari enam korban serumah yang tertimpa longsoran. Masa pencarian yang panjang dengan mengerahkan seluruh tim.
Juniati, Ibu balita malang itu baru dua bulan bekerja di rumah makan daerah Alahan Panjang, Kabupaten Solok. Akibat keterbatasan ekonomi, ia harus meninggalkan empat orang anaknya untuk bekerja menghidupi mereka setelah bercerai dengan suaminya.
“Sekitar seminggu sebelum kejadian saya sempat mengunjugi anak-anak yang tinggal bersama orangtua saya,” kata janda beranak empat itu dilansir dari solselkab.go.id, Jumat (19/2/2016).
Ketika mendapat kabar, ia tak kuasa menahan perasaan dan langsung menuju rumah orangtuanya di Taratak Tinggi. Sesampai di rumah melihat kondisi rumah yang rata dengan tanah menambah kegelisahannya. Ternyata benar, apa yang ia khawatirkan setelah beberapa tetangga mendekatinya.”Kamu sabar ya, istigfar doakan mereka (para korban),”kata seorang tetangganya.
Setelah mengetahui dua orang anaknya selamat ia segera memeluk keduanya. Di antaranya, Andi Zalman dan Dinul. Namun, anak bungsu bersama putri sulungnya serta cucu dan kedua orangtuanya menjadi korban keganasan longsoran bukik Bulek.
“Sekarang hanya mereka berdua yang saya punya, sedangkan rumah sudah rata dengan tanah,”katanya.
Sementara, anaknya yang selamat Andi masih mendapatkan perawatan di rumah sakit setempat dengan kondisi semakin membaik. “Ada tawaran dari berbagai pihak untuk menyekolahkan dan membina anak saya, mana yang terbaik saja bagi Andi saya bersedia,”tambahnya.
Sedangkan, anak bungsunya Refan ditemukan oleh tim dalam posisi tertelungkup dengan kondisi badan masih utuh kendati kulit telah terkelupas. Anak bungsu Juniarti ini ditemukan tidak jauh dari penemuan jasad pertama, Ramli (25 tahun),” kata warga setempat, Ramlan.
“Refan ditemukan dekat tiang listrik, tak jauh dari lokasi penemuan jasad pertama. Berjarak sekitar 10 meter,” tambahnya.
Ia menyebutkan, jasad Refan Afendi langsung dibawa ke RSUD Solsel untuk divisum, namun karena keterbatasan petugas dan tidak ada air maka dibawa ke Puskesmas Pauh Duo.
Jasad korban tewas keenam akibat longsoran tanah dari Bukit Bulek yang terjadi pada Senin (8/2) sekitar pukul 04.00 WIB tersebut, ditemukan setelah dilakukan penggalian oleh tim secara manual. Penggalian kali ini merupakan yang keempat kalinya.
“Kami rencana hari ini menggunakan alat berat, tapi batal karena korban meninggal terakhir sudah ditemukan,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Solsel, Dalwison.
Ia menyebutkan, selain menggunakan alat seadanya, tim dari Basarnas, BPBD, Satpol PP, TNI/Polri dan warga juga menggunakan pompa air untuk mencairkan lumpur material longsor yang mulai mengeras. (***)
Editor | : | Calva |
Sumber | : | Solselkab.go.id |
Kategori | : | Ragam |