Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
19 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
2
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
19 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
3
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
19 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
4
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Sepakbola
19 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
5
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
19 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
6
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
15 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Tak Mau Dibawa ke Rumah Sakit, Budi Anduk Terpaksa Dibohongi

Tak Mau Dibawa ke Rumah Sakit, Budi Anduk Terpaksa Dibohongi
Budi Anduk
Selasa, 12 Januari 2016 09:07 WIB
JAKARTA - Komedian Budi Anduk ternyata adalah salah satu orang yang sangat susah untuk diajak memeriksakan diri ke rumah sakit. Wawan, manajer Budi mengatakan, dirinya dan keluarga terpaksa harus berbohong untuk mengajak sang komedian ke rumah sakit.

"Kita teman-teman sudah memaksa sampai Mas Parto bawakan ambulans pas hari Kamis malam dan prosesnya kita bohongi Budi," ucap Wawan saat ditemui di rumah duka, kawasan Jatiwaringin, Bekasi, Senin (11/1/2016) malam.

"Kita bohongi Mas Budi kalau kita mau bawa ke rumah sakit yang dekat cuma untuk diinfus supaya bisa makan dan ada asupan gizi dan akhirnya dia mau. Dengan susah payah kita bawa tapi Rumah Sakit Persahabatan nggak lengkap alatnya terus balik lagi deh ke Rumah Sakit Dharmais, rumah sakit saat awal merawat dia," lanjut Neneng Nurhayati, istri Budi.

Wawan menambahkan saat sang komedian menjalani perawatan di Dharmais, pihak rumah sakit memang sudah memvonis tumor paru-paru stadium satu. Hal tersebut membuat Budi takut untuk melakukan kemoterapi.

"Karena Budi takut dikemo, dia bertahan di rumah, dia bilang nggak merasakan sakit," kenang Wawan.  

Namun lagi-lagi, Budi memang tidak pernah mengeluh mengenai penyakitnya. Meski begitu, sebagai istri, Nenang sangat tahu apa yang dirasakan sang suami kala itu.

"Padahal dia sering ngerasa ngilu, tapi katanya ah biasa saja. Terus ngerasa bengkak, di mata juga bengkak meski datang bengkaknya suka hilang. Bengkak yang nggak sering hilang itu di tangan," cerita Neneng.

Budi Anduk meninggal dunia di Rumah Sakit Dharmais, Grogol, Jakarta Barat. Budi meninggal di usia 47 tahun.***

Editor:sanbas
Sumber:detik.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/