Korban Salah Tangkap dan Dianiaya, Galih Ditabrak Densus 88 Saat Akan Salat Zuhur ke Masjid

Sabtu, 02 Januari 2016 13:57 WIB
JAKARTA - The Islamic Study and Action Centre (ISAC) menyurati Ketua DPR dan Komnas HAM untuk mengadukan kasus salah tangkap dan penganiayaan Densus 88 terhadap Nur Sawaludin dan Galih.

Dari kesaksian Nur Sawaludin (warga Dawung Serengan, Solo) dan Galih (Warga Panularan Lawiyan,) Solo, keduanya diculik Densus 88 Anti Teror pada Selasa (29/12) sekitar pukul 11.20 di depan SMA Al Islam 1 Solo.

“Penangkapan terhadap 2 warga Solo tersebut tidak disertai surat penangkapan, diketahui pelaku dilakukan dengan menggunakan 5 mobil,” ujar Ketua ISAC, Muh. Kurniawan, BW SAg SH MH, kepada Islampos, Jumat (1/1).

Ihwal kasus salah tangkap ini bermula saat Nur Sawaludin hendak salat zuhur di SMA Al Islam 1 Solo dengan mengendarai sepeda motor. Tiba-tiba ia dipaksa masuk mobil dengan ditodong dengan pistol, kepada ditutup, lalu dibawa ke Mapolsek Lawiyan Solo.

“Pelaku mengaku sebagai Densus 88,” kata Muh Kurniawan.

Sesampai di Mapolsek Lawiyan Solo, tangan Nur Sawaludin diborgol. Ia juga diinterogasi dengan kasar dan dipersulit menunaikan salat zuhur.

Sementara itu, Galih mengalami nasib lebih naas. Saat hendak menuju Masjid SMA 1 Al Islam Solo dengan motor, tiba-tiba Galih ditabrak mobil hingga jatuh.

“Ia lalu ditangkap beberapa pria berbadan tinggi besar, kepala di aspal, tangan ditarik di belakang, punggung diinjak dengan lutut serta diintimidasi,” terang Muh. Kurniawan.

Setelah itu, Galih dibawa ke Mapolsek Lawiyan dengan kepala ditutup, diinterogasi dengan kasar, dan juga dipersulit untuk salat.***

Editor:sanbas
Sumber:islampos.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/