Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Sumatera Barat
12 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
12 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
3
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
12 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
4
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Sumatera Barat
12 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
5
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
12 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
6
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Pengamat Sebut Cak Imin Bikin Suara PKB Sulit Naik dari Pilpres 2019

Pengamat Sebut Cak Imin Bikin Suara PKB Sulit Naik dari Pilpres 2019
Ilustrasi Kampanye Cak Imin. (foto: Istimewa)
Kamis, 05 Mei 2022 18:29 WIB

JAKARTA - Isu yang diangkat tidak jelas dan cenderung konyol, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dianggap akan sulit menaikkan jumlah pemilih dari Pemilu 2019 lalu pada Pemilu 2024 mendatang.

Pendiri dan aktivis Lingkar Madani, Ray Rangkuti mengatakan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dipimpin oleh Cak Imin dianggap mempunyai pangsa pasar pemilu sendiri.

Namun demikian, Ray meragukan PKB akan bertahan dengan posisi seperti sekarang dengan wacana yang digaungkan, yaitu penundan pemilu maupun perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo tiga periode.

"Apakah partai besutan Muhaimin ini akan dapat bertahan dengan posisi seperti sekarang, atau malah turun. Untuk naik dari tahun 2019 lalu, rasanya sulit," ujar Ray kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (4/5).

Karena kata Ray, isu yang diangkat oleh Cak Imin belakangan ini dianggap tidak jelas tujuannya untuk disasar ke kelompok pemilih yang mana. "Yang hampir bisa pastikan, ide-ide PKB tesebut jauh dari minat pemilih rasional dan kelompok milenial. Itu kerugian tersendiri bagi PKB," pungkas Ray.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/