Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Sumatera Barat
19 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
2
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Sumatera Barat
20 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
3
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
19 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
4
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
19 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
5
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
19 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
6
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Pemilu 2024, Pengamat: Jalan Terjal Politik PKB

Pemilu 2024, Pengamat: Jalan Terjal Politik PKB
Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar. (Foto: Istimewa)
Kamis, 05 Mei 2022 18:36 WIB
JAKARTA - Pemilu 2024 diprediksi akan menjadi jalan terjal bagi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan berpotensi dicueki oleh mitra koalisinya akibat isu tunda pemilu yang dihembuskan oleh Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam mengatakan, Cak Imin selaku Ketua Umum PKB mulai kehilangan pamor pasca Nahdlatul Ulama (NU) secara terang-terangan tidak akan berafiliasi kepada PKB. Bahkan, NU justru nampak terlihat lebih mesra dengan PPP pimpinan Suharso Monoarfa.

"Terlebih lagi usulan tiga periode yang coba digembar-gemborkannya justru tidak didukung oleh publik, dan justru berseberangan dengan pemilih rasional yang nyata-nyata menolak usulan Cak Imin tersebut," ujar Saiful, Kamis (5/5/2022).

Sehingga menurut Saiful, Pemilu 2024 akan menjadi perjalanan terjal bagi PKB, karena selain NU sudah tidak lagi mesra, juga isu perpanjangan jabatan Presiden Joko Widodo dan penundaan pemilu akan terus menggerus suara PKB.

"Di mana hal tersebut sangat bertolak belakang dengan harapan publik. Bukan tidak mungkin suara PKB akan dikalahkan oleh suara PPP kalau PKB tidak mampu mengelola psikologis pemilih utamanya yang berasal dari Nahdliyin," katanya.

Menurut Saiful, PPP nampak lebih lembut memainkan pendekatan yang lebih baik, dan tidak cenderung menyerukan isu-isu yang tidak populis bagi publik.

"Bukan tidak mungkin pula mitra koalisi makin mencueki PKB kalau isu-isu yang dihembuskan tidak mendapat dukungan publik," pungkas Saiful.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/