Home  /  Berita  /  Politik

Komisi VI DPR Sebut KIT Batang Miliki Daya Tarik bagi Investor Domestik

Komisi VI DPR Sebut KIT Batang Miliki Daya Tarik bagi Investor Domestik
Jum'at, 24 Juli 2020 14:29 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Komisi VI DPR RI Aria Bima menyampaikan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Kabupaten Batang, Jawa Tengah, akan menjadi daya tarik bagi investor domestik maupun asing untuk menanamkan investasinya karena lokasinya strategis dan didukung ketersediaan infrastruktur baik laut maupun darat yang terhubung dengan jalan tol dan kereta api.

"Selain itu, ketersediaan jaringan listrik juga sudah siap. Jadi kita melihat disini (KIT Batang, red.) akan memberikan daya tarik luar biasa untuk investasi," katanya di Batang, Jawa Tengah, Kamis (23/7) kemarin.

Arya Bima menjelaskan dengan didukung ketersedianya jaringan gas maka KIT Batang akan makin kompetitif, bukan hanya dengan kawasan lain namun juga negara lain.

Namun, kata dia, nantinya diharapkan industri kawasan ini bisa terintegrasi terpadu tidak hanya menjual kawasan dan hal itu bisa dilihat di negara lain seperti di Thailand, Vietnam, dan China.

"Kawasan industri harus juga terintegrasi dengan kawasan kesehatan, perumahan buruh, dan juga pendidikan anak yang dikelola oleh perusahaan agar nantinya kesejahteraan buruh bisa benar-benar diperhatikan," katanya.

Politisi PDI Perjuangan ini menilai kawasan industri terpadu Batang dalam pengelolaanya tidak ada ego sektoral yang berlebihan karena sahamnya dimiliki oleh sejumlah anak perusahaan BUMN yaitu PT Pembangunan Perumahan 35 persen, PT Perkebunan Nusantara IX sebesar 25 persen, Kawasan Industri Wijayakusuma 30 persen, dan Perusahaan Umum daerah (Perumda) Batang sebesar 10 persen.

"Dilibatkanya pemerintah daerah dalam kepemilikan saham 10 persen di KIT Batang melalui perumda dan ada klaster pendidikan vokasi untuk masyatakat Batang semuanya akan lebih baik," katanya.

Aria mengingatkan pada pihak yang berkompeten di KIT Batang agar memikirkan biaya hidup buruh agar tidak menimbulkan masalah seperti yang terjadi di kawasan industri Bekasi, Tanggerang, dan Cikampek.

"KIT Batang harus memasukan wilayah perumahan buruh, termasuk fasilitas kesehatan, pendidikan dan transportasi," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/