Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
2
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
3
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
20 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
4
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
21 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
5
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
4 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
3 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Umum

Akibat Banjir, Kerugian Petani Lebih Rp 15 Milyar

Akibat Banjir, Kerugian Petani Lebih Rp 15 Milyar
Ir.Afrizuo Nazar, Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan hortikultura.
Senin, 29 Februari 2016 22:06 WIB
Penulis: Rino Chandra

LIMAPULUH KOTA-Bencana banjir yang terjadi sepanjang tahun 2016, menimbulkan  kerugian bagi petani Kabupaten Limapuluh Kota sebesar Rp. 15.721.700.000, akibat sawah-sawah mashyarakat  mengalami gagal panen.

Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan ( Distanpanghorbun) Kabupaten Limapuluh Kota , Aprizul Nazar, atas kerugian yang dialami akibat terjadinya bencana banjir, pihaknya sudah mengajukan klaim untuk petani yang sudah ikut program asuransi. Sedikitnya 1900 hektar sawah terkena banjir. Namun yang mengalami gagal panen hanya sekitar 458,50 hektar. Dari semua jumlah itu, sekitar 191 hektar sudah diajukan klaim asuransinya ke perusahaan Asuransi.

"Kita sudah ajukan klaim asuransinya, bagi sawah yang ikut program asuransi, ungkap Kadis kepada wartawan, Jumat (26/2).

Aprizul menambahkan, sawah yang sudah terdaftar dalam program asuransi masih rendah persentasenya. Dari total sawah 22.222 hektar yang ada di Limapuluh Kota baru 5.273 hektar saja yang diansurasikan. "Kondisi sawah yang rawan banjir dan longsor sampai musibah hama tanaman serta kekeringan, harapannya masyarakat petani memahami akan hal itu." ucap Aprizul Nazar dikantornya di komlek kantor Bupati, Sarilamak.

Lebih lanjut Kadis menyebutkan, asuransi dengan jangka waktu per 6 bulan atau untuk satu kali periode masa tanam padi tersebut, menjadi salah satu solusi bagi masyarakat petani. Premi asuransinya juga tidak telalu besar, hanya sekitar Rp36 ribu perhektar untuk satu periode tanam. "Premi nya kecil tapi manfaatnya cukup membantu masyarakat petani kita yang ada di Limapuluh Kota." ujar Kadis.

Secara terpisah , salah seorang petani, Pian (56) yang dijumpai GoSumbar.Com di Jorong Tanjung Munti, Kenagarian Sungai Beringin, Kecamatan Payakumbuh mengaku belum mengetahui adanya program asuransi  gagal panen akibat banjir dan tanah longsor. Namun dibalik itu ia merasa senang dan tertarik untuk ikut dalam program asuransi tersebut. "Saya baru tahu, saya tertarik untuk ikut," ungkap Pian, Senin (29/2), di rumahnya.***

Editor:M.Siebert
Kategori:Umum, Ekonomi, GoNews Group, Limapuluh Kota
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/