Home  /  Berita  /  Ekonomi

Tampil di Jakarta Fashion Week 2015, Tenun Balai Panjang Diminati Pengusaha

Tampil di Jakarta Fashion Week 2015, Tenun Balai Panjang Diminati Pengusaha
Senin, 16 November 2015 23:02 WIB
Penulis: M Sieber
PAYAKUMBUH - Kain tenun dan songket Balai Panjang, produksi Kampung Tenun di Kecamatan Payakumbuh Selatan, yang dipromosikan Dekranasda Payakumbuh di tampil ajang Jakarta Fashion Week (JFW) 2015, Oktober lalu. Dampaknya, kain tenun dan songket Balai Panjang, mulai dilirik pengusaha  nasional, untuk bersaing pada dunia fashion  internasional.

Ketua Dekranasda Payakumbuh Ny. Hj. Henny Riza Falepi, Senin (16/11) mengatakan tenun dan songket Balai Panjang yang dirancang De’Irma, desainer ternama di tingkat nasional itu, cukup membuat desainer dan pengusaha fashion terkesima. Ada 12 rancangan De’ Irma dengan motif muslimah yang dibawakan 12 model ternama di atas cat walk JFW yang berlangsung di Senayan City itu.

Menurut Ketua Dekranasda Ny. Henny Riza Falepi, organisasi yang dipimpinnya itu bersama Dinas Koperasi UMKM Industri Perdagangan Payakumbuh, di bawah komando Dahler, SH, dan Kabid Industri Faisal, SH, ingin memperkenalkan dan memajukan tenunan dan songket Balai Panjang di pasaran nasional dan internasional.

Karena itu, meski baru pertama kali tampil di panggung JFW, tapi produksi UMKM Balai Panjang dengan memakai alat tenun bukan mesin (ABTM) itu, tak kalah bersaing dengan kain-kain dari bahan sutera atau jenis kain lainnya buatan pabrik terkenal. ''Tenunan dan songket Balai Panjang, ternyata tak kalah dengan bahan pabrikan lain,” ucapnya.

Dikatakan, tenun dan songket Balai Panjang, makin menonjol sejak diberikan kepada ibu negara Ny. Hani Yudhoyono, saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkunjung ke Sumatera Barat, 2012. Sejak itu, tenun dan songker Balai Panjang, mulai diminati banyak kaum wanita dan lelaki eksekutif.

Mudah-mudahan, sebut Ny. Henny, pasca JFW 2015 nanti, makin banyak desainer dan pengusaha fashion yang melirik tenunan dan songket Balai Panjang ini, sehingga berdampak positif kepada kesejahteraan perajin tenun dan songket ini. Dampak lainnya, nama Payakumbuh kian terkenal disentero nusantara dan didunia internasional, simpulnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/