Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Sumatera Barat
18 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Sumatera Barat
17 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
3
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
18 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
4
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
18 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
5
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
17 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
6
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Agam

Selama Desember 2021, Ikan mati di Danau Maninjau Bertambah 250 ton Jadi 1.705 Ton

Selama Desember 2021, Ikan mati di Danau Maninjau Bertambah 250 ton Jadi 1.705 Ton
Bangkai ikan mati di Danau Maninjau, Kabupaten Agam. (antara/yusrizal)
Sabtu, 01 Januari 2022 01:00 WIB
LUBUK BASUNG - Jumlah ikan mati di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat bertambah sekitar 250 ton pada Kamis (30/12), sehingga total menjadi 1.705 ton selama Desember 2021.

Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam Rosva Deswira di Lubukbasung, Jumat mengatakan 250 ton ikan mati itu tersebar di Nagari Maninjau 50 ton dan Nagari Bayua 200 ton.

"Ke 250 ton ikan mati berasal dari puluhan keramba jaring apung milik puluhan petani di daerah itu," katanya.

Ia mengatakan, kematian ikan itu akibat curah hujan tinggi disertai angin kencang melanda daerah tersebut, sehingga oksigen berkurang di danau vulkanik itu.

Dengan kondisi ini, ikan menjadi pusing dan mati. Setelah itu, bangkai ikan mengapung ke permukaan danau.

"250 ton ikan ini mati semenjak Kamis (30/12) pagi dan bangkai ikan sudah mengapung," katanya.

Sementara kerugian Rp34,1 miliar, karena harga ikan di tingkat petani Rp20 ribu per kilogram.

Sebanyak 1.705 ton ikan mati tersebar di tujuh nagari atau desa adat di sekitar Danau Maninjau yakni Nagari Koto Malintang 520 ton, Nagari Tanjung Sani 330 ton, Nagari Koto Kaciak 300 ton, Nagari Bayua 220 ton.

Sedangkan di Nagari Maninjau 65 ton, Nagari Sungai Batang 50 ton dan Nagari Koto Gadang 220 ton.

"Kematian ikan itu hampir terjadi di seluruh nagari di Kecamatan Tanjungraya," katanya. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:sumbar.antaranews.com
Kategori:Peristiwa, Sumatera Barat, Agam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/