Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
Olahraga
22 jam yang lalu
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
2
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
Olahraga
22 jam yang lalu
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
3
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
Olahraga
23 jam yang lalu
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
4
PSIS Tetap Optimistis Ke Championship Series
Olahraga
23 jam yang lalu
PSIS Tetap Optimistis Ke Championship Series
5
PERBASI Gelar Seleknas untuk Bentuk Timnas Basket 5on5 Putri U-18 di Bali
Olahraga
22 jam yang lalu
PERBASI Gelar Seleknas untuk Bentuk Timnas Basket 5on5 Putri U-18 di Bali
6
Usher Menikah Diam-diam, Kejutkan Keluarga dan Fans
Umum
20 jam yang lalu
Usher Menikah Diam-diam, Kejutkan Keluarga dan Fans
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Memasyarakatkan Empat Pilar di Kaki Gunung Lawu Melalui Seni Budaya

Memasyarakatkan Empat Pilar di Kaki Gunung Lawu Melalui Seni Budaya
Sabtu, 21 September 2019 22:46 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
MAGETAN - Seni Budaya Tradisional Reog, Jaranan, dan Kesenian Ledhug dalam perjalanannya terus berkembang dalam sejarah, kesenian yang sudah jarang dipertunjukan ini memang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat kota yang berjulukan "Kota Kaki Gunung" Magetan Jawa Timur itu.

Sekretariat Jenderal MPR RI sengaja memilih seni budaya ini sebagai salah satu metode sosialisasi Empat Pilar MPR RI, yang dilaksanakan di Yayasan Ar Raudlah Desa Tinap, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur, pada Sabtu (21/9/2019), disambut gembira warga masyarakat serta dipenuhi penonton yang datang dari berbagai pelosok desa.

Kepala Biro Humas Setjen MPR Siti Fauziah, saat memberi sambutan sebagai panitia pelaksana mengungkapkan, MPR memilih seni budaya sebagai salah metode sosialisasi karena di dalam seni budaya tradisional ini, mengandung filosofi yang berisi tuntunan dan panutan, selain sebagai tontonan.

Lebih lanjut, Siti Fauziah menjelaskan, dalam memasyarakatkan Empat Pilar, MPR menggunakan berbagai metode.

"Selain untuk Sosialisasi, MPR juga ikut melestarikan seni budaya daerah serta memperkuat rasa kebhinnekaan yang sudah terbangun selama ini," ujarnya.

Sementara Bupati Kabupaten Magetan, Suprawoto, dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada MPR yang sudah menyelenggarakan Sosialisasi Empat Pilar di daerah kaki gunung lawu ini.

"Karena sekarang ini masyarakat sudah enggan bicara Pancasila, dan berharap dengan Sosialisasi melalui pagelaran ini masyarakat juga dihimbau menjaga persatuan agar kita tidak terpecah belah," tuturnya.

Sosialisasi dan pertunjukan seni budaya ini tidak hanya sebagai tontonan. "Tapi mari kita ambil hikmah yang terkandung dari Empat Pilar MPR RI dan makna yang tercantum dalam Pancasila," ujar Suprawoto.

Pagelaran Seni Budaya di Kota yang berjulukan 'Kota Kaki Gunung" ini dibuka anggota MPR RI, Guntur Sasono, dan dihadiri oleh Bupati Kabupaten Magetan, Suprawoto, SH, M.Si, Wakil Bupati Nanik Endang Rusminiarti, Kepala Biro Humas Setjen MPR Siti Fauziah, Anggota DPRD Kab. Magetan, H. Soim, Sekretaris Daerah Kab. Magetan, Bambang Tri Yanto, Ketua Yayasan Ar Raudlah Dra Hj. Retno Djumhariati, MM.

Kemudian Kepala Bagian Pemberitaan, Hubungan Antar Lembaga dan Layanan Informasi Biro Humas MPR RI, Muhamad Jaya dan Ketua Yayasan Samudra Ilmu Cendekia Jombang, Dr. Arifin, serta dihadiri oleh Muspika Kecamatan Sukomoro dan para tokoh masyarakat desa Tinap.

Dalam sambutannya Guntur Sasono menyampaikan bahwa ada empat hal pokok di negara ini yang harus kita sosialisasikan kepada masyarakat yaitu nilai nilai Empat Pilar MPR RI, seperti Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.

"Karena dalam Empat Pilar MPR RI terkandung semangat Gotong Royong yang sudah menjadi jati diri bangsa Indonesia. Mari kita maknai nilai-nilai Pancasila itu agar kita terhindar dari perpecahan seperti yang dialami negara lain seperti Uni Sovyet, Yugoslavia dan negara lainnya," ujar Guntur.

Usai menyampaikan materi sosialisasi, pagelaran yang menampilkan kesenian reog, jaranan, kesenian ledhug dan hadroh dengan bintang tamu Kirun itupun dimulai dengan ditandai pemukulan Gong oleh Guntur Sasono.***

wwwwww