Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
23 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
2
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
3
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
18 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
4
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
18 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pengamat Sebut "Pragmatisme" Yusril dalam Riuh PBB

Pengamat Sebut Pragmatisme Yusril dalam Riuh PBB
Senin, 28 Januari 2019 16:58 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Paramida, Hendri Satrio, merespon riuh Partai Bulan Bintang (PBB) soal arah dukungan pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

Hensat, sapaan akrab Hendri, menilai riuh yang terjadi di PBB tak lepas dari cara pragmatis Yusril Ihza Mahendra sebagai Ketua Umum PBB dalam meningkatkan elektabilitas partai.

"Mungkin menurut perhitungan Yusril, Jokowi pasti menang. Sehingga dengan mendekat ke kekuasaan, elektabilitas PBB terangkat," kata Hensat saat dihubungi GoNews.co pada Senin (28/01/2019).

Padahal, Hendri yang juga pendiri lembaga survey KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) ini mengatakan, berdasarkan data lembaga survey, elektabilitas PBB masih dibawah 2%. "Jadi dengan segala hormat, ini kan yang diributin Yusril nya bukan karena PBBnya," ujarnya.

"Jadi menurut saya, kalau untuk dukungan, yang dipentingkan adalah kader dari PBBnya gitu," ujar Hendri.

Seperti diketahui, PBB menghadapi tantangan berat untuk lolos ke Parlemen pada perhelatan Pemilu serentak, 17 April 2019 mendatang. Syarat ambang batas parlemen sebesar 4% menjadi tantangan serius bagi PBB yang hingga kini elektabilitasnya masih jauh dari kata aman.

Sebagai partai dengan basis suara umat Islam, PBB termasuk partai yang pada awalnya diharapkan menjadi bagian dari koalisi keumatan yang digaungkan tokoh sentral gerakan 212, Habib Rizieq Shihab (HRS) sejak 2018 lalu.

Tak sedikit Caleg PBB, berafiliasi dengan gerakan tersebut dan bergerak bersama oposisi yang kini mencalonkan Prabowo-Sandi untuk melawan petahana di Pilpres 2019. Sebut saja, Habib Novel Bamukmin, yang dikenal sebagai pengikut setia HRS dan juga menjadi Caleg PBB.

Novel, menjadi bagian dari puluhan Caleg PBB yang kemudian bersama-sama dengan Ketua Dewan Syuro PBB, MS Kaban, mendeklarasikan "Poros Mekkah" untuk mempertahankan dukungan umat Islam yang berada di garis gerakan 212. Poros ini, membawa spirit bahwa pakta integritas Prabowo pada Ijtima Ulama II meski dikawal dengan memastikan PBB lolos parlemen.

Lain dengan Caleg PBB poros Mekkah, sang Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra lebih memilih merapat ke petahana. Puncaknya-resmi secara institusi, PBB pun mendukung petahana untuk lanjut ke periode berikutnya melalui Rapat di DPP PBB dan dikonsolidasikan kembali pada Rakornas PBB di Ancol, Minggu (27/01/2019).***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/