Home  /  Berita  /  GoNews Group

Moeldoko Instruksikan Insan HKTI Berbuat Sesuatu Secara Nyata

Moeldoko Instruksikan Insan HKTI Berbuat Sesuatu Secara Nyata
Ketua Umum HKTI, Moeldoko. (istimewa)
Selasa, 06 Maret 2018 14:26 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Moeldoko, mengingatkan agar insan HKTI harus berbuat sesuatu secara nyata di masyarakat demi untuk kepentingan bangsa dan negara.

Menurutnya, melakukan sesuatu secara nyata dimaksudkan agar HKTI bisa dirasakan kehadiran dan manfaatnya oleh rakyat.

"Jadi jangan hanya diskusi, rapat, seminar, dan lain-lain. Berbuatlah dan mulai dari yang kecil tapi penuh determinasi dan semangat besar. Nantinya akan membesar,” kata Moeldoko, Senin (5/3).

Moeldoko mencontohkan kegiatan Perempuan Tani HKTI yang sudah berbuat sesuatu dengan mencoba mengembangkan ayam unggulan berteknologi biosolution enzact di Cianjur. Hal tersebut, walaupun masih dalam skala kecil, tapi sangat bermanfaat.

"Kalau tidak, untuk apa bikin organisasi,” ujar Moeldoko seraya menambahkan bahwa Organisasi Perempuan Tani HKTI  harus eksis secara nasional, regional, dan bahkan global.

Pesan lain yang disampaikan Moeldoko adalah HKTI harus memahami pertanian secara luas. Tugas HKTI bukan hanya menggeluti bidang pangan seperti padi, jagung, dan kedele saja namun juga meliputi hortikultura, perkebunan, tanaman hias, perikanan darat, peternakan, dan sebagainya.

Untuk itu, sekali lagi, Moeldoko berpesan agar Perempuan Tani dan seluruh insan HKTI terjun langsung ke lapangan dan berbuat sesuatu secara nyata. Hal ini selain untuk merasakan langsung kenyataan dunia pertanian di lapangan.

Tidak hanya itu, Moeldoko juga mengingatkan bahwa seluruh insan HKTI harus memahami dunia pertanian dan local wisdom (kearifan lokal). Moeldoko mencontohkan kearifan lokal masyarakat Papua. Dulu mereka mengonsumsi sagu dan umbi-umbian, lalu diubah dengan memakan beras.

"Hal ini tidak sesuai dan malah menyusahkan karena beras harus didatangkan dari tempat jauh seperti Pulau Jawa sehingga harganya menjadi sangat mahal. Maka HKTI harus memahami local wisdom seperti itu. Local wisdom di Papua harus dieksplorasi lagi. Jadi sagu, umbi, dan makanan lokal lainnya di Papua harus dikembalikan,” tutur Moeldoko.

Menurut Moeldoko, saat ini sudah saatnya perempuan mempunyai akses yang sama dalam hal pembangunan pertanian dan peternakan. Menurutnya, perempuan harus ikut berperan dalam pengambilan keputusan, termasuk di sektor ini.

Moeldoko  juga mengingatkan bahwa perempuan memiliki pengaruh besar dalam meciptakan SDM (sumber daya manusia) unggul. Perempuan merupakan kunci dalam ketahanan pangan dalam sebuah keluarga dimulai dari perencanaan, mengolah pangan, hingga menentukan besar kecilnya anggaran. Dengan perannya itu, perempuan, juga mampu memberikan asupan gizi yang berkualitas.

"Jadi peran perempuan itu sangat berpengaruh terhadap terciptanya manusia unggul,” papar mantan Panglima TNI ini.

Menurut pria yang juga menjabat Kepala Staf Presiden ini, HKTI merupakan organisasi yang bertujuan mensejahterakan rakyat, khususnya para petani  di lapisan bawah masyarakat. Jika menyangkut soal politik pangan maka HKTI harus maju demi memperjuangkan nasib petani. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/