Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Sumatera Barat
18 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Sumatera Barat
18 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
3
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
18 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
4
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
18 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
5
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
18 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
6
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Oesman Sapta: Bangsa Indonesia Terancam Penjajahan Moderen

Oesman Sapta: Bangsa Indonesia Terancam Penjajahan Moderen
Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta. (istimewa)
Rabu, 11 Oktober 2017 12:43 WIB
JAKARTA - Indonesia saat ini terancam intervensi dan penjajahan dari negara asing dengan model gaya baru (modern,red). Hal ini diungkapkan Wakil Ketua MPR RI, MPR Oesman Sapta di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Ibnu Khaldun, Kota Bogor, Jawa Barat, 11 Oktober 2017.

"Kita mensosialisasikan Empat Pilar karena ada ancaman intervensi asing pada bangsa Indonesia," ujarnya.

Intervensi asing itu kata Oso, dilakukan untuk merebut kekayaan alam. "Mereka melakukan intervensi dengan tak bermartabat," tegasnya.

Lebih lanjut dikatakan Oso, bangsa asing itu mempengaruhi pejabat di Indonesia dengan tujuan ingin melakukan penjajahan modern. "Intervensi dilakukan agar kita menjual kekayaan alam pada bangsa lain," paparnya.

Oesman Sapta mencontohkan, penjajahan moderen itu adalah, ada tekanan mengekspor bahan mentah ke luar negeri, selanjutnya bahan mentah itu diolah menjadi bahan jadi dan bahan jadi itu dijual kembali ke Indonesia dengan harga berlipat.

Hal demikian, menurut Oesman Sapta, tak akan lagi dilakukan oleh pemerintah saat ini. "Pemerintah sekarang ingin memproduksi sendiri, sisanya baru dijual ke asing," ungkapnya.

Pemerintah pun kata dia, sekarang membangun infrastruktur di berbagai daerah.

Intervensi dari luar juga dilakukan asing lewat narkoba. Intervensi yang menyasar anak-anak muda ini bertujuan agar penerus bangsa menjadi bodoh dan tak berguna.

Dalam kesempatan tersebut, Oesman Sapta mengingatkan kepada mahasiswa akan bahaya perkembangan teknologi yang bisa mengganggu moral. "Untung kita punya Empat Pilar sebagai pelindung bangsa," pungkasnya. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/