Home  /  Berita  /  Umum

Baru 60 Persen Kawasan di Solsel yang Terjangkau Jaringan Telepon

Baru 60 Persen Kawasan di Solsel yang Terjangkau Jaringan Telepon
Syamsurizal. (f: sumbar.antaranews.com)
Selasa, 07 Februari 2017 15:19 WIB

PADANG ARO-Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat mendorong masuknya investasi pembangunan tower seluler di permukiman masyarakat, karena baru sekitar 60 persen daerah itu yang sudah terjangkau jaringan telepon.


''Saat ini provider jaringan seluler tidak dibolehkan lagi membangun tower sendiri, maka pihak ketiga sangat diharapkan berinvestasi membangun tower,'' kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi setempat Syamsurizaldi, di Padang Aro, Selasa.

Ia mengatakan untuk Solok Selatan ada dua perusahaan yang sudah berinvestasi untuk pembangunan tower jaringan seluler yakni PT Tower Bersama Group (PT TBG) dan PT Dayamitra Telekomunikasi, namun belum semua daerah ramai penduduk terjangkau.

Saat ini baru 42 tower telekomunikasidi Solok Selatanyang telah berfungsi dan sebagian besar milik Telkomsel yang tersebar di tujuh kecamatan.

''Kami berharap investasi tower ini lebih banyak agar provider telekomunikasi juga lebih banyak yang bergabung dalam tower berama ini sehingga masyarakat punya pilihan,'' katanya.

Ia menyebutkan di Solok Selatan juga ada satu unit tower merah putih di Taluak Aia Putiah, Kecamatan Sangir dengan jangkauan radius dua kilometer.

Tower merah putih ini kata dia, merupakan CSR dari Telkomsel dan mereka membangunnya di atas tanah yang dihibahkan warga sehingga tidak dipungut retribusi untuk daerah.

Masyarakat menghibahkan tanahnya karena sangat membutuhkan jaringan dan pembangunannya juga harus didukung dengan jaringan listrik.

''Pada 2016 kami juga mengusulkan pembangunan tower merah putih ini di Simancuang, dan di sana juga ada hutan nagari yang menjadi objek wisata dan penelitian,'' katanya.

Diharapkan tahun ini Solok Selatan juga menjadi prioritas Telkomsel dalam membangun tower merah putih ini agar permukiman masyarakat yang belum ada jaringan bisa terjangkau.

Sementara itu seorang warga Lubuak Gadang Timur, Kecamatan Sangir, Agus (26) mengatakan saat ini ketergantungan jaringan telepon terhadap listrik masih tinggi.

''Setiap lampu mati jaringan telepon juga hilang,'' katanya.

Selain itu hanya jaringan Telkomsel yang ada sedangkan provider lain tidak ada, sehingga masyarakat tidak memiliki pilihan.

Ia berharap pemerintah juga membuka peluang bagi provider lain untuk memasang jaringan di Solok Selatan agar masyarakat bisa menikmati ragam layanan jaringan telekomunikasi.***

Editor:Evi Endri
Sumber:sumbar.antaranews.com
Kategori:Umum, Solok Selatan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/