Tim Penilai LSS Nasional Sigi SDN 03 Mungo
Penulis: Tri Nanda
Hal itu disampaikan Irfendi, di hadapan para tim penilai LSS tingkat nasional, di rumah dinas bupati , di Labuah Basilang, Kota Payakumbuh, Senin (24/5). Saat ini, katanya, upaya perbaikan terus berjalan di lingkungan pendidikan di Limapuluh Kota. Tidak hanya kesehatan lingkungan, tapi juga karakter siswa serta tenaga pendidik.
"Jujur saja, sejak lama, sekolah kami di Limapuluh Kota ini belum pernah mendapat prestasi di bidang kesehatan seperti lomba UKS atau LSS tingkat nasional. Kini, kami benar-benar serius melakukan pembenahan. Siapa tahu juara tahun ini. Kami selalu optimis," sebut Irfendi, disambut riuh tepuk tangan.
Hadirnya pasangan kepala daerah memberi dukungan atas penilaian LSS, lanjut Irfendi, setidaknya akan memberi motivasi bagi para siswa serta aparatur sekolah yang terlibat penilaian nasional, yakni SDN 03 Mungo. Selain Irfendi dan Ferizal, turut memberi dukungan, Sekdakab Yendri Tomas, serta para kepala SKPD, terutamanya Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan serta Bagian Kesra Setkab Limapuluh Kota.
Bupati mengapresiasi presiden melalui jajaran kementerian yang tengah menyelenggarakan LSS. Ajang ini dinilai perlu, untuk membangun perubahan menuju bangsa yang cerdas, sehat, berilmu dan beragama. "Menang kalah itu biasa dan itu takdir kita semua. Yang penting, mari kita berikan yang terbaik," ajak Irfendi.
Biltisar Bachtiar, salah satu penilai dari Kementerian Agama RI menyebutkan, kegiatan penilaian LSS menyasar 93 sekolah di Indonesia, yang meliputi 76 Kabupaten/Kota. Panitia penyelenggara dari ajang ini meliputi empat kementerian, yakni Kemendikbud, Kemenkes, Kemenag dan Kemendagri. "Limapuluh Kota, termasuk sekolah yang kami sigi," tuturnya.
SDN 03 Mungo, Luak dipilih sebagai objek penilaian LSS Nasional, karena instansi sekolah ini sudah lama menerapkan berbagai program kesehatan lingkungannya. Setelah mendengar sambutan dan ekpos dari kepala sekolah SDN 03 Mungo,Hj.Ampera Wati,S.Pd para tim penilai LSS Nasional 2016, didampingi Wabup Ferizal Ridwan, mereka langsung peninjauan.
Amperawati mengatakan, bentuk kegiatan UKS di sekolah ini diantaranya berupa pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pemeliharaan lingkungan sekolah sehat. Sedangkan kegiatan penunjangnya berupa dokter kecil, pramuka, kegiatan keagamaan, kegiatan kesenian, kawasan tanpa rokok dan lainnya.
“Peranan UKS di sekolah ini sangat penting artinya karena cukup membantu siswa dalam mendapatkan informasi dan pelayanan tentang kesehatan,” ucap Amperawati.
Menurutnya, SDN 03 Mungo, telah mengembangkan spesifikasi daerah berupa budidaya ikan. Hasil panen ikan di kolam itu digunakan untuk meningkatkan gizi anak-anak. Selain itu produksi ikannya juga diolah langsung menjadi produk berupa abon ikan dan keripik ikan lele.
Sedangkan pada lahan keringnya pihak sekolah melakukan budidaya pertanian dengan komoditi jagung, ubi kayu dan kacang tanah. Hebatnya lagi, SD ini juga menjadi sekolah Adiwiyata dan melaksanakan daur ulang sampah dan barang bekas seperti dari bahan plastik untuk membuat celemek, sepatu dan tas. Areal perkarangan sekolah memiliki luas sekitar 5.565 meter persegi, sejumlah kolam dan kebun berbagai komoditi tanaman pangan.***
Editor | : | M.Siebert |
Kategori | : | Pendidikan, GoNews Group, Limapuluh Kota |