Home  /  Berita  /  Umum

Bupati Limapuluh Kota Irfedi Arbi Lepas Rantai Penderita Ganguan Jiwa

Bupati Limapuluh Kota Irfedi Arbi Lepas Rantai Penderita Ganguan Jiwa
Dengan mata berkaca-kaca, bupati Limapuluh Kota Sumbar Irfendi Arbi melepaskan rantai yang membelenggu Rudi Hartono, penderita gangguan jiwa di Kecamatan Luhak, Jumat (15/4/2016).( humas)
Jum'at, 15 April 2016 23:36 WIB
Penulis: Trinanda

LIMA PULUH KOTA--Bupati Lima Puluh Kota Irfendi Arbi melepas rantai yang membelenggu kaki Rudihartono (44) penderita ganguan jiwa. 

Rudihartono yang 20 tahun lebih mengalami ganguan jiwa terpaksa di rantai kakinya karena sering memakan dan minum yang Nampak olehnya, seperti makan kotoran dan lainnya dan minum bensin., Jumat(15/4).

Sebelum melepas rantai yang menjerat kaki Rudi Hartono, terlebih dahulu bupati Irfendi Arbi mendapat laporan dari warga. “Saya perintahkan Dinas Sosial, bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, untuk tidak membiarkan kondisi ini berlarut-larut. Hari ini, kami datang ke sini bersama-sama,” ulas Irfendi.

Bupati juga menginstruksikan Camat Luhak, Wali Nagari di Sikabu-Kabu Tanjuang Haro Padang Panjang dan Kepala Jorong, untuk tidak membiarkan Rudi Hartono pulang dari pengobatan.”Setelah diobati di Padang, nanti kita rehab lagi di Bengkulu. Ada yayasan khusus di sana. Agar korban dapat pelatihan kompetensi,” pinta Irfendi.

“Kepada masyarakat supaya memberitahukan segala bentuk persoalan yang terjadi dilingkungan sekitarnya kepada Wali Nagari atau Camat. Jangan sampai membiarkan keluarga atau tetangga menderita tapi tidak diberitahukan”, kata Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi.

Rudihartono,  salah satunya yang harus kita tindak lanjuti dengan mengirimnya ke RS Jiwa Gadut Padang untuk dapat dirawat dan diobati seterusnya. “Tapi, kalau sudah sembuh jangan dulu dibawa pulang, takutnya lingkungan akan membuat kembali mengalami ganguan jiwa,”ingat bupati pilihan rakyat tersebut.

Langkah setelah sehat dari RS Jiwa Gadut Padang langsung kita kirim ke tempat keterampilan di RS Jiwa Lampung. Disana diharapkan dapat menjalani kehidupan yang lebih baik, ucap Irfendi Arbi.

Menurut Arya, tetangga korban pasungan, terakhir kali, Rudi Hartono dihantar ke Rumah Sakit Jiwa HB Saanin pada 2010. Pulang dari Gadut, Padang, Rudi kembali mengamuk kepada warga. Sehari-hari, Rudi tinggal bersama orangtua perempuannya, Jaruli.

Jaruli, adalah wanita yang sehari-hari bertahan hidup dengan cara mengemis di pusat Kota Payakumbuh. Kondisi ini membuat Irfendi sabak. Batinnya menangis. “Dinas Sosial, saya minta berikan bantuan berkelanjutan untuk keluarga ibu Jaruli. Jangan dibiarkan,” tekan Irfendi.

“Kalau ada yang sakit kita obati dan carikan jalan keluarnya melalui kerjasama antar SKPD terkait dengan program-program kegiatan, “kata Irfendi Arbi.

Pada hari itu juga Bupati Lima Puluh Kota juga memberikan Obat kepada Desni (45) masyarakat Batu Balang Kecamatan Harau yang 25 tahun di Pasung.

Setelah berobat rutin sekarang sudah mulai baik ini dibuktikan dengan sudah dapat bekerja layaknya orang lain seperti belanja kebutuhan dan berjualan, pergi kesawah menggoro.

Data terakhir bulan ini , pada Dinas Kesehatan tercatat ada 24 pasien jiwa yang dipasung laki-laki dan perempuan dengan rata usia 20 – 30 tahun. Yang paling muda usia 15 th dan yang paling tua 80 tahun.

Diagnosa penyakit Psikosa, Biopar, Schizoprenia, Retardasi Mental, Dimensia, Epilepsi dan Status semua sudah mendapatkan perawatan.

Kepala Dinas Sosial Limapuluh Kota Husin Daruhan menyebut, akan langsung menghantarkan Rudi Hartono ke RS HB Saanin Padang. “Kita akan kawal terus pengobatan kejiwaan dan pembenahan mental korban,” demikian Husin.***

Editor:M.Siebert
Kategori:Umum, GoNews Group, Limapuluh Kota
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/