Era MEA tak Bisa Ditawar-tawar Lagi
Penulis: Bayu De Nura
PAYAKUMBUH—Salah seorang anggota DPRD Payakumbuh dari Partai Gerindra Mawi Etek Arianto (MEA), mengatakan, era MEA memang tak bisa ditawar-tawar lagi. Bertekad maju sebagai bakal calon Wakil Walikota Payakumbuh sudah diperhitungkan dengan matang.
“Maju sebagai balon Wakil Walikota Payakumbuh akan membawa perubahan terhadap Masyarakat Ekonomi Agraris (MEA). Saat ini masih kita temukan lemahnya akses permodalan.
Akses petani terhadap sumber-sumber permodalan masih sangat terbatas, “ujar Mawi Etek Arianto dihadapan pengurus DPC Partai Demokrat ketika dia mengembalikan formulir pendaftaran sebagai balon Wakil Walikota Payakumbuh, Sabtu (16/4).
Menurut dia, era serba MEA di tahun 2016 ini memang cocok di agungkan, sehingga MEA singkatan Mawi Etek Arianto sangat sejalan dengan MEA Masyarakat Ekonomi Agraris sesuai dengan visi misi saya, sekaligus membawa perubahan ekonomi masyarakat agraris.
Keterbatasan modal ini karena petani Payakumbuh adalah petani gurem yang kurang mampu memenuhi persyaratan dan prosedur pengajuan kredit kepada bank maupun lembaga keuangan formal lainnya.
“Akibatnya sebagian besar petani lebih akrab dengan sumber-sumber pembiayaan informal (pedagang input/output, tengkulak, dan kelompok) karena sumber-sumber ini “sangat mengerti” kondisi dan kebutuhan petani, “ujar Mawi.
Untuk itu, pembangunan pertanian di Payakumbuh tidak saja dituntut untuk menghasilkan produk-produk yang berdaya saing tinggi, pembangunan pertanian diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah serta pemberdayaan masyarakat.
“Tantangan tersebut mengharuskan kita untuk bekerja keras, apabila menginginkan pertanian menjadi pendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat dan dapat menjadi motor penggerak pembangunan bangsa. Artinya, bersama kita bisa, “jelas Mawi.
Sekretaris Kerapatan Adat Nagari (KAN) Parambahan, kecamatan Lamposi Tigo Nagori (Latina) J. Dt. Asa Batuah, ketika mengantarkan MEA mendaftar ke DPC Partai Demokrat, mengatakan, berbicara terhadap pertanian, memang sangat pas jika Mawi dipercaya sebagai Wakil Walkota Payakumbuh.
Kami melihat, kepedulian MEA kepada petani cukup tinggi, makanya dia mempunyai program terhadap masyarakat ekonomi agraris. Saat ini penguasaan akses pasar yang lemah sangat merugikan petani. Produk pertanian umumnya harus menghadapi struktur pasar yang monopsonis. Kondisi infrastruktur perdesaan (transportasi, pasar, gudang) yang belum memadai juga menyebabkan rantai tata niaga menjadi panjang.
Akibatnya petani kurang dekat dengan pasar dan posisi tawar petani dipasar menjadi lemah karena harga beli “ditentukan” oleh pedagang pengepul dan tengkulak. Dan tengok lagi, ketersediaan dan pemanfaatan lahan pertanian belum optimal.
“Karena tingginya alih fungsi atau konversi lahan pertanian ke non pertanian akibat kebijakan sekarang sedang menjadi fenomena yang terjadi di hampir seluruh kelurahan. Mewujudkan harapan yang cerah itu, tentunya kami berharap agar Mawi diusung oleh parpol maju sebagai balon Wakil Walikota, “harap J. Dt. Asa Batuah yang diamini tokoh masyarakat lainnya.
Ditambahkan Dt. Tunadia, Angku Malin Kotik dan Masri, dari kalangan alim ulama cadiak pandai, upaya peningkatan peran sektor pertanian itu, tentunya berada di tangan MEA. Petani harus mampu membangun usaha yang berdaya saing tinggi dan mampu berperan serta dalam melestarikan lingkungan hidup, ujarnya. ***
Editor | : | M.Siebert |
Kategori | : | Politik, GoNews Group, Payakumbuh |