Home  /  Berita  /  Politik

Visi Misi Balon Wawako MEA Menantang

Visi Misi Balon Wawako MEA Menantang
MEA mendaftar ke DPD II Golkar.(f/wdn)
Selasa, 12 April 2016 20:44 WIB
Penulis: Bayu De Nura

PAYAKUMBUH--Tingkat pendidikan petani yang sebagian besar masih rendah menyebabkan sistem alih teknologi lemah dan penerapan teknologi kurang tepat sasaran. Akses informasi teknologi yang mendukung pembangunan pertanian diperdesaan cenderung lebih sulit didapatkan, sehingga menyebabkan pembangunan pertanian menjadi terhambat. 

PAYAKUMBUH--Tingkat pendidikan petani yang sebagian besar masih rendah menyebabkan sistem alih teknologi lemah dan penerapan teknologi kurang tepat sasaran. Akses informasi teknologi yang mendukung pembangunan pertanian diperdesaan cenderung lebih sulit didapatkan, sehingga menyebabkan pembangunan pertanian menjadi terhambat.

“Pada era desentralisasi kegiatan penyuluhan kurang mendapat perhatian dari pemerintah daerah. Hal ini mengakibatkan keterkaitan antara peneliti, penyuluh, dan petani kurang intensif sehingga diseminasi teknologi menjadi lambat dan kurang tepat sesuai kebutuhan, “ujar balon Wakil Walikota Payakumbuh Mawi Etek Arianto (MEA) ketika mendaftar ke DPD II Golkar dan ke DPC Demokrat serta ke PBB, Selasa (12/4).

MEA yang merupakan salah seorang anggota DPRD Payakumbuh dari Partai Gerindra itu, menyebutkan, masalah yang paling krusial dan sampai saat ini belum teratasi dengan bijaksana yaitu pengembangan infrastruktur pertanian.

Keberadaan kelembagaan seperti balai karantina, laboratorium uji mutu, irigasi, listrik, transportasi, keuangan, unit pengolahan dan pemasaran masih terbatas akibatnya usaha pertanian kurang berkembang.

Sedangkan kelembagaan petani di tingkat desa sebagian besar merupakan kelembagaan informal dimana sistem organisasi, manajemen, maupun administrasi kelembagaannya belum dapat berfungsi secara maksimal. Lembaga petani yang dapat menjadi alat untuk meningkatkan skala usaha untuk memperkuat posisi tawar petani sudah banyak yang tidak berfungsi.


Sektor pertanian di Payakumbuh masih sangat tergantung pada hasil primer, sehingga nilai tambah produk yang diperoleh masih rendah dan kurang kompetitif dipasar domestik maupun luar daerah danbahan sampai luar negeri.


Sejak dahulu prosentase peluang terbesar penyerap tenaga kerja di Payakumbuh ada di sektor pertanian. Di era globalisasi ini, ketersediaan sumber daya manusia yang mau dan mampu mengelola di bidang pertanian sudah semakin berkurang karena rendahnya regenerasi petani.

“Generasi muda yang diharapkan sebagai penerus, lebih tertarik dibidang selain pertanian sehingga menjadi kendala dalam perkembangan sektor pertanian. Mudah-mudahan partai politik berdasarkan elektabilitas bisa mengantarkan saya nantinya hingga ketitik puncak, sehingga apa yang telah saya program ini akan terwujud, “ujar MEA.

Dalam kesempatan itu, di DPD II Golkar MEA yang diantarkan tokoh masyarakat Nusir Dt. Nadia (55) dan Imam Malin diterima wakil ketua Hendri Prima Putra, Khairul Kayo serta pengurus Golkar lainnya, mengatakan, misi misi MEA sangat menantang, Memang ini yang ditunggu masyarakat, ujarnya.

Terpisah, di DPC Partai Bulan Bintang (PBB ) MEA diterima Nasrul bersama pengurus PBB lainnya dengan senang hati. Dikatakan Nasrul, visi misi MEA dengan pengankat pertanian sangat pas di daerah pemilihannya, karena saat ini harga sarana produksi pertanian kian hari kian tinggi.

Disamping itu ketersedian saprotan (misalnya pupuk dan benih unggul) dipasaran ketika musim tanam tiba terkadang sangat terbatas. Pengurangan subsidi saprotan membuat biaya usaha pertanian semakin tinggi, sehingga tidak sebanding dengan harga hasil panen produk pertanian.

“Ini akan menjadi beban petani yang ditangung secara terus menerus sehingga mengakibatkan sektor pertanian mengalami penurunan. Mendengar visi misi MEA tadi, sangat dengan kondisi pertanian saat ini, “ujar Nasrul.***

Editor:M.Siebert
Kategori:Politik, GoNews Group, Payakumbuh
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/