Irfendi: Warga Penyandang Cacat Tubuh Perlu Dilayani

LIMAPULUH KOTA---Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota terus membenahi pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat, terutama bagi para penyandang disabilitas (cacat fisik) dan keluarga kurang mampu. Hal ini menjadi perhatian utama Bupati Irfendi Arbi, setelah banyaknya temuan masyarakat penyandang disabilitas di beberapa daerah di lingkungan pemerintahannya. 

Bupati terus mengingatkan, agar seluruh intansi terkait terutama Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi dapat lebih peka dalam melayani masyarakat. Terutama untuk mencarikan solusi terbaik bagi masyarakat penyandang disabilitas maupun warga kurang mampu.

“Ini menjadi target kita, bagaimana pemerintah dapat hadir di tengah masyarakat memberi pelayanan terbaik bagi masyarakat,” sebut Irfendi Arbi saat melepas pengiriman dua warga penyandang disabilitas di rumah dinas bupati, kawasan Labuah Basilang, Kota Payakumbuh, Minggu (3/4) siang.  

Sebelumnya, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Limapuluh Kota, sempat menerima dua warga penyandang disabilitas. Mereka adalah Fitri Yanti (25), warga Jorong Tigobalai, Nagari Lubuakbatingkok, Kecamatan Harau serta Hadi Tanuwijaya (22) warga Jorong Kubangbatungkek, Nagari Guguak, Kecamatan Guguak.

Uniknya, kendati memiliki kekurangan fisik seperti manusia lainnya, kedua penyandang disabilitas ini memiliki keahlian dan prestasi khusus yang mungkin tidak dimiliki sepenuhnya oleh manusia lain.  Fitri yang berkursi roda diketahui gemar menyanyi. Dia bahkan tercatat pernah menjuarai lomba menyanyi tingkat Provinsi Sumatera Barat. Adapun Hadi, diketahui ahli dalam bidang design grafis.

Para penyandang disabilitas ini mengaku, memiliki motivasi yang kuat untuk bekerja, namun tidak memiliki biaya buat membuka usaha. Untuk menggapai keinginannya, mereka akhirnya mengadukan nasibnya ke Dinsosnakertrans Limapuluh Kota. “Alhamdulillah, upaya kami langsung ditanggapi serta direspon langsung oleh Pak Bupati,” sebut Hadi.

Guna memberikan pelatihan khusus terhadap dua putra-putri daerah ini, Dissosnakertrans langsung memfasilitasi keduanya ke Panti Sosial Bina Daksa (PSBD) yang berada di  Palembang, Sumatera Selatan. Sebab, para penyandang cacat tubuh pada dasarnya diyakini memiliki kemampuan dan kopetensi khusus yang dapat dikembangkan agar dapat mandiri.

“Untuk dapat lebih mandiri, para penyandang disabilitas ini memerlukan rehabilitasi sosial. Disana, mereka dapat melaksanakan rehabilitasi sosial dengan baik. Saya sampaikan, jika ada masyarakat penyandang disabilitas, khusus dari keluarga kurang mampu, kami harap segera laporkan ke Dinas Sosial. Kita akan priorotaskan pelayanannya,” sebut Irfendi.

Menurutnya, penyandang cacat tubuh yang dimaksud adalah mereka yang tubuhnya tidak normal, sehingga menghambat kemampuannya melaksanakan fungsi sosial di tengah masyarakat. “Tapi mereka masih bisa berpikir normal, dapat melihat, mendengar, beraktivitas dan berbuat sesuatu. Ini harus kita bantu bersama,” tambah putra asli Simalonggang tersebut.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Limapuluh Kota, Husin Daruhan mengatakan, perlunya upaya peningkatan sosialisasi tentang penyandang cacat, masalah dan kebutuhannya untuk menghilangkan stigma masyarakat. Kepedulian masyarakat kepada penyandang cacat juga dibutuhkan, terutama soal penyediaan aksesibilitas di setiap ruang public maupun di tempat kerja.

“Juga perlu memperbanyak alat bantu mobilitas bagi penyandang cacat sesuai dengan tingkat kecacatan. Pemberian pelayanan sosial hendaknya mengacu pada kebutuhan penyandang cacat. Mungkin perlu dukungan Perda, sebagai bentuk perlindungan bagi penyandang cacat ini,” tukas Husin Daruhan. ***