200 Gulung Tikar dan 1.200 Alquran Untuk 29 Masjid dan Surau

LIMA PULUH KOTA- Bundo Kanduang Provinsi Bandar Lampung menyerahkan bantuan bencana alam bagi 29 masjid dan surau di Kabupaten Limapuluh Kota. Bantuan peduli bencana itu diterima Bupati Irfendi Arbi di ruang kerja bupati, Kamis (31/3).

            Ketua Bundo Kanduang Bandar Lampung Tuti Malano usai menyerahkan bantuan itu mengatakan, kepedulian warga Minangkabau yang ada di perantauan tersebut antara lain berupa tikar sebanyak 200 gulung dan Alquran sejumlah 1.200 buah, serta empat unit genset. Khusus genset hanya diperoleh dua masjid di Kecamatan Pangkalan dan masing-masingnya satu unit di Kecamatan Kapur IX dan Bukik Barisan.

            “Sebenarnya bantuan ini sudah ada sejak beberapa waktu lalu, namun baru kini bisa kami sampaikan. Kami berharap bantuan yang tidak seberapa ini memberikan manfaat bagi masyarakat di daerah bencana pertengahan Pebruari lalu itu,” tutur Tuti.

            Lebih lanjut dijelaskan, anggota Bundo Kanduang Bandar Lampung terdiri dari ibu-ibu asli Minangkabau, isteri dari laki-laki Minang atau anak dari ibu atau bapak yang asal Minang. Tak hanya buat Limapuluh Kota, Bundo kanduang ini juga menyalurkan bantuannya bagi masyarakat Bandar Lampung serta menggelar kegiatan sunatan massal di daerah Solok Selatan, Pesisir Selatan dan Maninjau.

            Mendapatkan bantuan tersebut, Bupati Irfendi mengaku sangat gembira dan berterimakasih kepada organisasi wanita Minangkabau di perantauan tersebut. Selain bantuan bencana alam, Irfendi juga berharap perhatian perantau terhadap biaya pendidikan anak keluarga miskin di daerah ini.

            “Tak hanya bantuan bencana alam, kita juga berharap Bundo Kanduang Bandar Lampung menyalurkan beasiswa bagi anak dari keluarga miskin yang tidak sedikit yang putus sekolah karena ketiadaan biaya,” pinta Irfendi.

            Terkait dengan pasca bencana alam, Irfendi menyampaikan, berkat bantuan banyak pihak saat ini kehidupan masyarakat di daerah bancana secara umum sudah berjalan seperti sediakala. Agar kejadian serupa tidak terulang, Pemkab Limapuluh Kota telah meminta para ahli untuk meneliti penyebab dan upaya antisipasi bencana banjir yang meluluhlantakan daerah ini beberapa waktu lalu tersebut.***