Gawat, Harga Minyak Turun, Lifting Turun, Cost Recovery Masih Besar
Penulis: Syafri Ario
Kepala SKK Migas, Amin Sunaryadi, memaparkan tantangan industri hulu migas secara global terjadi penurunan eksplorasi dan produksi rata-rata 20 persen (2014-2015). Hampir seluruh major company, IOC dan NOC mengalami penurunan investasi.
Tak hanya itu, cadangan pun penurunan, karena penemuan cadangan yang tidak bisa cepat, ini mengakibatkan kapasitas produksi juga menurun.
"Dulu 10-30 minyaknya, sekarang airnya lebih banyak 90 persen, dan minyak yang dihasilkan juga minyak mahal, sekarang yang dominan gas, kalau dulu minyak," jelasnya, Senin (22/2/2016) saat RDP dengan Komisi VII.
Namun, disisi lain, sebesar $38 juta, jumlah ini akan tetap menjadi unrecove cost dan $2.029 milyar dolar ini belum direcoverikan karena dalam tahap pengembangan dan produksi belum keluar.
Total biaya yang dikeluarkan yang belum direcovery $ 8,71 milyar. Komposisi cost recovery di 2015 ini masih belum diaudit, terdapat produksi, explorasi dan development, administrasi, investmen credit, unrecover cost.
Paling besar biaya produksi, lalu eksplorasi, pengembangan, dan depresiasi atau pengeluaran di beberapa tahun sebelumnya.
"Jadi kondisinya saat ini cost recovery tidak turun, goverment tax turun signifikan, harga minyak turun," ujar Amin ***
Kategori | : | GoNews Group, Ekonomi, Pemerintahan |