Home  /  Berita  /  Pemerintahan
Peringatan Hari Guru ke 70 di Kab.Limapuluh Kota

Ribuan Guru Tumpah di Lapangan Guguak VIII Koto

Ribuan Guru Tumpah di Lapangan Guguak VIII Koto
Iryanis,SH Inspektur Upacara membacakan Surat Mendikbud
Kamis, 26 November 2015 18:06 WIB
Penulis: M.Siebert
LIMAPULUH KOTA- Sedikitnya 5000 guru mengikuti Upacara Peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI Yang Ke 70 di lapangan bola kaki Guguak VIII Koto, Kecamatan Guguk, Kabupaten Limapuluh Kota, Rabu (25/11). Bertindak sebagai Inspektur Upacara Bupati Limapuluh Kota yang diwakili Asisten Administrasi Umum, Iryanis,SH.

Upacara Hari Guru Nasional dan HUT PGRI KE 70 Tingkat Kabupaten Limapuluh Kota berlangsung khidmat, dihadiri juga Muspida, Kepala SKPD, Muspika Kecamatan Guguk, Kepala UPT Pendidikan 13 Kecamatan, Pengawas Sekolah, serta guru-guru TK,SD,SLTP,SLTA se Kabupaten Limapuluh Kota tersebut bertemakan “ Guru Mulia Dengan Karya”.

Dalam Surat yang ditulis Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang dibacakan Iryanis, menyampaikan "Guru selalu hadir sebagai pendidik yang melahirkan pemimpin bagi bangsa. Guru hadir mengirimkan pesan harapan dan selalu menjadi contoh tentang ketangguhan, optimisme dan keceriaan.Mari kita teguhkan ikhtiar, bahwa guru mulia karena karyanya. Ibu dan bapak guru adalah garda terdepan bangsa untuk menjalankan amanah itu. Tiap tutur, tiap langkah dan tiap karya ibu dan bapak guru adalah ikhtiar untuk mencerdaskan bangsa“, ujarnya di hadapan para Pahlawan Tanpa Tanda Jasa tersebut.

Mendikbud juga mengatakan guru mendapat kehormatan, untuk menumbuhkan generasi baru yang tercerdaskan. Sebuah amanah dan pesan tegas bahwa kunci kemajuan bangsa, ada pada kualitas manusianya. Ki Hajar Dewantara menyebut tempat belajar sebagai taman, istilah bahwa pendidikan adalah sebuah proses pembelajaran menyenangkan, walau penuh tantantangan. Sekolah menyenangkan hanya bisa terjadi bila gurupun terus belajar serta terus berkarya. Lebih lanjut Mendikbud mengatakan peringatan hari guru tahun 2015, sebagai moment untuk menunjukkan pada bangsa bahwa guru Indonesia adalah guru pembelajar, yang selalu hadir sebagai pendidik dan pemimpin bagi anak didiknya. Guru mulia karena karya. “Selamat hari guru dan selamat berkarya”.

Guru merupakan salah satu komponen yang strategis dalam menentukan keberhasilan pendidikan yang meletakkan dasar serta turut mempersiapkan pengembangan potensi peserta didik untuk mencapai tujuan nasional mencerdaskan bangsa, lanjut Iryanis,SH Dedikasi, tekad, dan semangat persatuan dan kesatuan para guru yang dimiliki secara historis tersebut perlu dipupuk, dipelihara dan dikembangkan sejalan dengan tekad dan semangat era global untuk masa depan bangsa, tambahnya.

Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen dinyatakan bahwa guru wajib menjadi anggota organisasi profesi guru. Guru harus menjaga solidaritas dan soliditas bersama komponen lainnya. Guru harus berupaya menjaga kebersamaan dan menghindari perpecahan antar sesamanya, kata Iryanis. Mendikbud meyakini,hanya dari guru yang terus belajar dan berkarya akan muncul generasi pembelajar sepanjang hayat yang terus menerus berkontribusi pada masyarakat dan lingkungannya.

Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lima Puluh Kota Radimas,S.Pd,M.Pd, selaku Ketua PGRI Kabupaten Limapuluh Kota membaca sejarah singkat PGRI. Pada tanggal 25 November 2015, tujuh puluh tahun yang lalu, PGRI lahir pada saat Kongres Guru Indonesia di Surakarta yang juga disebut Kongres Guru I. PGRI lahir dari kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan para guru, dosen, tenaga kependidikan, para pensiunan guru, dan para pegawai Kementerian Pendidikan dan Pengajaran yang baru didirikan. Dengan semangat proklamasi 17 Agustus 1945 yang menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia, mereka bersatu untuk mengisi kemerdekaan.(**)

Sumber:humas
Kategori:Limapuluh Kota, Pemerintahan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/