Sementara itu, tak menunggu lama, tim fire brigade Health, Safety, and the Environment (HSE) TBBM Teluk Kabung segera turun tangan. Mereka berjibaku memadamkan api yang sudah terlanjur menjilati tanki yang sebelumnya mengisi bahan bakar ke sebuah mobil tanki. Dibantu regu bantuan Depot LPG Teluk Kabung, api pun dapat dipadamkan dengan segera. Para pendemo yang sebelumnya berunjuk rasa dengan anarkis juga berhasil diamankan pihak kepolisian yang datang membantu tim keamanan TBBM.
Tapi, semua itu hanyalah bagian dari simulasi organisasi keadaan darurat (OKD). Operation Head (OH) TBBM Teluk Kabung yang dalam OKD bertindak sebagai Deputy Emergency Rescue Commander (ERC), Ahmad Jani Lauma menyebutkan, OKD dilaksanakan sebagai bagian dari evaluasi kesiapsiagaan operasional dari huru hara atau keadaan darurat. Terutama untuk melihat kesiapan sarana prasarana dan kesiagaan anggota regu dalam penangangan keadaan darurat atau pun huru hara. OKD dilaksanakan sekali dalam satu tahun, didukung 10 orang tim inti sebanyak 10 orang dan tim bantuan keadaan darurat (TBKD) yang merupakan seluruh karyawan di terminal tersebut.
Evaluator PT Pertamina, Ade Irwansyah sebagai wakil dari PT Pertamina MOR I yang turut menyaksikan OKD mengatakan, pelaksanaan OKD sudah berjalan dengan baik. Namun, sesuai moto mereka siaga setiap hari, maka seluruh personil di TBBM Teluk Kabung memang harus selalu siaga dalam setiap tugasnya. (***)
