Home  /  Berita  /  Politik

Rhoma Irama Menduga Ada Kecurangan dalam Pemilu 2024, Suara Budaya Dangdut Tuntut Keadilan

Rhoma Irama Menduga Ada Kecurangan dalam Pemilu 2024, Suara Budaya Dangdut Tuntut Keadilan
Raja Dangdut Rhoma Irama bersama sejumlah anggota oragnisasi Budaya Dangdut. (Ist)
Jum'at, 23 Februari 2024 03:50 WIB
Penulis: Azhari Nasution

DEPOK - Raja Dangdut Rhoma Irama bersama dengan sejumlah organisasi budaya dangdut, Kamis (22/2/2024), menggelar jumpa pers di daerah Cilodong, Depok, Jawa Barat. Dalam pertemuan itu, Rhoma secara tegas menyatakan sikapnya terkait Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang baru saja berlangsung pada 14 Februari 2024.

Rhoma Irama, ditemani oleh FORSA (Fans Rhoma dan Soneta), FAHMI TAMAMI (Forum Silahturahmi Takmir Masjid dan Mushola Indonesia), PAMDI (Persatuan Artis Musik Dangdut Indonesia), dan PIN (Perisai Idaman Nasional), menyoroti dugaan adanya kecurangan dalam proses pemilu kali ini.

Dalam pernyataannya, Rhoma Irama mengungkapkan kekhawatirannya atas hilangnya etika dan moral dalam dunia politik, terutama di kalangan elit yang mengendalikan sumber daya politik dan ekonomi.

Menurutnya, pemilihan umum yang seharusnya menjadi panggung partisipasi rakyat, kini telah menjadi ajang yang terkooptasi oleh kelompok tertentu saja. "Pemilihan umum yang sejatinya merupakan pesta rakyat, telah menjadi pesta kelompok tertentu saja. Kebebasan berpendapat dan memilih telah dibungkam dengan tekanan, beras dan uang,” ungkap Rhoma Irama.

Rhoma Irama dan organisasi budaya dangdut yang mendukungnya tidak hanya menyerahkan dugaan kecurangan tanpa bukti. Mereka juga menyampaikan empat poin terkait temuan dan tindakan yang diambil terhadap dugaan kecurangan tersebut.

Pertama, mereka mengajak untuk mengawasi perhitungan suara di Komisi Pemilihan Umum (KPU) guna memastikan pemilu berlangsung jujur dan adil.

Kedua, mereka menyerukan agar berbagai bukti kecurangan seperti penyalahgunaan bantuan sosial, politik uang, dan tekanan oleh aparat, disampaikan kepada pihak yang bertanggung jawab, termasuk melalui tim sukses masing-masing paslon.

Ketiga, Rhoma Irama dan kelompoknya mengajak untuk mendorong Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Mahkamah Konstitusi (MK), dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk mengambil keputusan yang adil terkait berbagai manipulasi yang terjadi pada pemilu 2024.

Terakhir keempat, mereka meminta para pemimpin kembali menggunakan hati nurani dan akal sehat dalam melangkah serta menempatkan etika dan moral sebagai nilai-nilai utama.

Rhoma Irama juga mengimbau agar pendukung dari ketiga calon presiden dan calon wakil presiden tetap kondusif selama proses penghitungan suara oleh KPU. Ia menekankan pentingnya untuk tidak terprovokasi dan diadu domba, yang dapat memperburuk situasi.

Dalam sebuah langkah yang menarik perhatian, Rhoma Irama dan organisasi budaya dangdut yang tergabung bersamanya memberikan suara yang kuat dalam menuntut keadilan dalam proses demokrasi Indonesia. (Yazid N). ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/