Home  /  Berita  /  Olahraga

Fani Febriyanti, Berjaya Di Darat dan Air

Fani Febriyanti, Berjaya Di Darat dan Air
Fani Febriyanti, Riki Aditya bersama ayahnya, Salim Ayuba. (Dok. Pribadi)
Selasa, 30 Agustus 2022 20:15 WIB
Penulis: Azhari Nasution

JAKARTA - Ada yang menarik dari ajang Kejuaraan Wushu Jakarta Open 2022 yang digelar Pengprov WI DKI Jakaarta di Baywalk Mall Pluit Jakarta Utara, 25-28 Agustus 2022. Dari 72 atlet sanda yang tampil ada salah satunya atlet loncat indah nasional.

Namanya Fani Febriyanti yang turun nomor Sanda di kelas 48kg putri. Dia adalah putri pertama mantan atlet tinju profesional dan Sanda nasional, Salim Ayuba. Fani, panggilan akrabnya hanya membutuhkan satu ronde memukul KO lawannya, Neneng Karlina dari Sasana Nagamas Kabupaten Bogor. Kemenangan itu sekaligus memastikan Fani meraih emas untuk Sasana Wushu Ayuba Camp Jakarta Utara.

Prestasi ini bukan yang pertama bagi Fanny. Saat masih junior, dia juga punya prestasi mentereng. Medali emas di Kejurnas Wushu Pra PON Remaja 2107, kemudian Kejurnas Wushu di Yogyakarta 2018, medali emas pada Kejuaraan Wushu Dunia Junior di Brasil 2018, dan medali emas pada Kejurnas Wushu di Bangka Belitung 2019.

Bisa jadi Fanny merupakan wanita amphipi olahraga pertama di Indonesia. Sebab, dia bukan hanya mampu berprestasi di dunia olahraga beladiri yang dimainkan di darat tetapi juga berjaya di cabang olahraga akuatik.

Faktanya, mahasiswi Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) telah mencatatkan namanya sebagai peraih medali emas nomor sinkronisasi loncat indah pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2020.

"Saya memang menekuni dua cabang olahraga yakni loncat indah dan wushu. Dan, saya bersyukur bisa meraih prestasi dari dua cabang olahraga tersebut," kata Fani saat ditemui di Bywalk Mall Pluit Jakarta Utara, Minggu (28/8/2022).

GoSumbar.com

Ketika disinggung apa tidak kerepotan menekuni dua olahraga yang berbeda sekaligus, Fani menyebut tidak ada masalah. "Tidak repot. Yang penting, kita bisa membagi waktu dalam menjalani latihan. Tinggal atur waktu saja."

Lantas apa target selanjutnya? Fani menjawab,"Kalau bisa saya ingin meraih medali emas pada Kejuarnas Wushu memperebutkan Piala Presiden di Surabaya, Jawa Timur, 16-22 September 2022. Makanya, saya akan fokus untuk mempersiapkan diri setelah Jakarta Open 2022."

Ya, gadis kelahiran Bao-bao, Sulawesi Tenggara (Sultra), 10 Februari 2002 ini memang sejak kecil mencintai dunia olahraga mengikuti jejak ayahnya. Dari cabang olahraga atletik, tenis, loncat indah, hingga sanda ditekuninya.

"Sejak kecil, Fani memang senang olahraga. Setiap hari dia berlatih olahraga sanda, tenis, atletik, dan loncat indah. Di usia 9 tahun, Fani sudah juara sanda. Dan, dia juga juara nomor lari 200 M pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN)," cerita Salim Ayuba.

"Dia sudah terbiasa menjalani hidup dengan latihan. Setiap pagi dan sore berlatih loncat indah. Kemudian pada malam hari menjalani latihan sanda di rumah," tambahnya.

Kesuksesan Fani meraih prestasi di olahraga wushu juga diikuti adiknya, Riki Aditya yang kini merupakan juara nasional kelas 52kg putra dan juga peraih emas di Jakarta Open 2022. "Mereka berdua akan tampil di Kejurnas Wushu 2022. Mudah-mudahan mereka bisa mempersembahkan yang terbaik buat Tim Wushu DKI Jakarta," kata Salim Ayuba. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/