Home  /  Berita  /  Solok

Harga Daging Sapi di Kota Solok Melejit Hingga Rp160 Ribu per Kilogram

Harga Daging Sapi di Kota Solok Melejit Hingga Rp160 Ribu per Kilogram
Daging sapi (net)
Jum'at, 20 Mei 2022 00:00 WIB
SOLOK - Harga daging sapi masih mengalami kenaikan mencapai Rp160 ribu per kilogram setelah Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah dari harga sebelum lebaran hanya Rp120 ribu di Pasar Raya Kota Solok, Sumatera Barat.

"Untuk daging sapi ini tergantung kualitasnya, ada juga pedagang yang mulai menjual Rp150 ribu per kilogramnya. Akan tetapi masih belum turun ke harga semula Rp120 per kilogram," kata Kabid Ketersediaan dan Distribusi Pangan, Dinas Pangan Kota Solok, Efrizal Hasdi melalui Analis Ketahanan Pangan Rico Andria Budi di Solok, Kamis.

Menurut Rico kenaikan harga daging sapi tersebut disebabkan karena stok sapi di Kota Solok mengalami kekurangan sampai sekarang sedangkan jumlah permintaan terus meningkat.

"Sehingga menyebabkan harga daging sapi tidak kunjung turun," ujar dia.

Ia menyebutkan meningkatnya permintaan daging sapi di pasar raya Solok sudah berlangsung sejak seminggu jelang Lebaran Idul Fitri, awalnya daging sapi naik dari Rp120 ribu menjadi Rp140 ribu per kilogram, kemudian naik lagi menjadi Rp150 ribu hingga Rp160 ribu per kilogram.

Selain itu, ia juga mengatakan kenaikan harga daging sapi saat ini juga disebabkan karena jumlah sapi hidup yang dipotong di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kota Solok berkurang.

"Kenaikan harga daging sapi ini juga berimbas pada Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap hewan ternak yang beredar saat ini," ucap dia.

Akibatnya hewan yang dipasok dari luar tidak masuk lagi ke Kota Solok sehingga saat ini hanya mengandalkan sapi lokal yang ada di Kota Solok sementara permintaan masih meningkat.

"Ditambah lagi saat ini daging dari Bulog tidak memasuki Kota Solok sehingga itulah yang menyebabkan terjadinya kenaikan harga sapi karena kelangkaan daging sapi itu sendiri," ucap dia.

Menurut dia dengan harga sapi yang melambung tinggi mencapai Rp160 ribu tersebut masyarakat pun juga tidak sanggup membeli karena terlalu tinggi harganya.

Ia juga mengatakan untuk mematikan ketersediaan daging menjelang perayaan Hari Raya Kurban nanti biasanya Dinas Pangan bersama Dinas Pertanian, Bidang Perekonomian, Setda, dan Rumah Potong Hewan (RPH) mengadakan survei Hari Besar Kebesaran Nasional (HBKN) menjelang hari Raya Kurban setiap tahunnya.

"Jika saat survei ditemukan harga daging sapi naiknya berlebihan maka diimbau untuk menurunkan harga ke para pedagang,"kata dia.

Selain itu, ia juga mengatakan harga daging ayam juga mengalami kenaikan harga sejak Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah hingga sekarang, yakni dari Rp25 ribu per kilogram menjadi Rp30 ribu per kilogramnya.

"Faktor yang menyebabkan harga ayam masih naik karena ketersediaannya berkurang dan permintaan masih meningkat hingga saat ini," kata dia.

Di samping itu, salah seorang warga Kota Solok Tirta Syanin (29) mengaku tidak sanggup membeli daging sapi dengan harga yang belum juga turun.

"Kalau harga daging masih tinggi, saya lebih memilih beli ikan saja dulu untuk keluarga," kata dia.

Ia mengatakan saat ini daging juga tidak terlalu menjadi kebutuhan pokok di rumahnya. Ia membeli daging saat lebaran Idul Fitri kemarin untuk kebutuhan sambal rendang. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:sumbar.antaranews.com
Kategori:Ekonomi, Sumatera Barat, Solok
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/