Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
22 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
2
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
14 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
10 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Nasional
10 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
5
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
10 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Agam

Agam Bentuk Tim Unit Reaksi Cepat Cegah Penularan PMK

Agam Bentuk Tim Unit Reaksi Cepat Cegah Penularan PMK
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Agam, Farid Muslim. (antara/yusrizal)
Senin, 16 Mei 2022 05:32 WIB
LUBUK BASUNG - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat membentuk Tim Unit Reaksi Cepat untuk menyikapi laporan adanya gejala penyakit mulut dan kuku (PMK) dialami sapi dalam mencegah penularan penyakit tersebut.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Agam, Farid Muslim di Lubukbasung, Minggu, mrngatakan Tim Reaksi Cepat itu terdiri dari petugas kesehatan dan paramedik dari kabupaten dan Unit Pelaksana Teknis Puskeswan.

"Tim telah dibentuk beberapa hari yang lalu dalam menyikapi penyebaran penyakit mulut dan kuku bagi sapi milik peternak di daerah itu," katanya.

Ia mengatakan, Tim Unit Rekasi Cepat bakal turun ke lokasi kandang apabila ada laporan dari masyarakat terkait sapi miliknya mengalami sakit sesuai gejala penyakit tersebut.

Tim bakal melakukan penanganan sapi dan sambil mendata populasi yang berdekatan dengan lokasi ini.

Setelah itu, melakukan sanitasi lingkungan, mengedukasi peternak, isolasi lokasi dengan mengurangi lalu lintas daerah setempat.

"Kuta memantau lokasi tersebut setiap hari selama satu minggu kedepan," katanya.

Untuk di pasar ternak, tambahnya, tim melakukan sosialisasi bahaya penyakit mulut dan kuku dengan edukasi kepada pedagang akan resiko penularan penyakit tersebut.

Ini dilakukan agat penyakit mulut dan kuku tidak ada menyerang sapi milik peternak Agam.

"Sampai saat ini kita belum mendapatkan laporan dari peternak dan Agam masih aman dari penyakit itu," katanya.

Ia mengakui, pasar ternak di Agam masih di buka dan masih ada transaksi jual beli sapi di daerah itu.

Sedangkan pasar ternak yang ditutup akibat penyakit mulut dan kuku berada di Payakumbuh, Palangki Kabupaten Sijunjung, Muaro Paneh Kabupaten Solok dan Batusangkar Kabupaten Tanah Datar. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:sumbar.antaranews.com
Kategori:Ekonomi, Pemerintahan, Sumatera Barat, Agam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/