Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Stefano Cugurra Siapkan Cara Hentikan Da Silva-Ciro di Semifinal Leg Pertama
Olahraga
11 jam yang lalu
Stefano Cugurra Siapkan Cara Hentikan Da Silva-Ciro di Semifinal Leg Pertama
2
Pemain Persib Sambut Positif VAR Di Championship Series BRI Liga 1 2023/24
Olahraga
10 jam yang lalu
Pemain Persib Sambut Positif VAR Di Championship Series BRI Liga 1 2023/24
3
Nick Kuippers Bertekad Berikan Hasil Terbaik Untuk Bobotoh
Olahraga
10 jam yang lalu
Nick Kuippers Bertekad Berikan Hasil Terbaik Untuk Bobotoh
4
Borneo FC Siap Lawan Madura United Dan Tambahan Dukungan Spesial
Olahraga
10 jam yang lalu
Borneo FC Siap Lawan Madura United Dan Tambahan Dukungan Spesial
5
Madura United Lanjutkan Target Dengan Semangat K3 Tanpa Pelatih Kepala
Olahraga
10 jam yang lalu
Madura United Lanjutkan Target Dengan Semangat K3 Tanpa Pelatih Kepala
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Nasional

PBB Tetapkan Hari Melawan Islamofobia, LaNyalla Pertanyakan Respons Ormas Islam Indonesia

PBB Tetapkan Hari Melawan Islamofobia, LaNyalla Pertanyakan Respons Ormas Islam Indonesia
Aksi unjuk rasa di Kanada menentang Islamophobia. (foto: dok. ist./wlu.ca)
Selasa, 29 Maret 2022 18:32 WIB
JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesi (DPD RI) AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dalam Muktamar X Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima Persis), Selasa (29/3/2022), mempertanyakan respons organisasi masyarakat (Ormas) Islam Indonesia menyusul ditetapkannya Hari Melawan Islamofobia 15 Maret oleh PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa).

"Saya prihatin dengan organisasi-organisasi Islam di Indonesia yang menyambut dingin penetapan itu. Padahal seharusnya Indonesia yang merupakan negara dengan populasi muslim terbesar di dunia menyambut dengan suka cita dan gembira," kata LaNyalla sebagaimana dikutip GoSumbar.com.

Keputusan penetapan Hari Melawan Islamofobia, menurut LaNyalla, bagaikan membebaskan umat Islam dunia-Indonesiakhususnya-dari himpitan yang selama ini dirasakan. "Yaitu agenda setting untuk menciptakan ketakutan masyarakat dunia terhadap Islam. Dimana Islam di-stigma sebagai teroris, radikal juga intoleran.".

Selama ini, kata LaNyalla, Islam cenderung dipisahkan dari spirit bernegara. Sampai puncaknya, ada kelompok yang berusaha membenturkan vis-à-vis Pancasila dengan Islam. Padahal, tidak ada satu tesis pun yang menyatakan Islam bertentangan dengan Pancasila.

"Hal itu semua merupakan dampak dari propaganda Islamophobia," ujarnya.

Ia berharap Indonesia segera menindaklanjuti keputusan PBB soal Hari Melawan Islamofobia pada 15 Maret lalu.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Nasional
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/