PBB Tetapkan Hari Melawan Islamofobia, LaNyalla Pertanyakan Respons Ormas Islam Indonesia
"Saya prihatin dengan organisasi-organisasi Islam di Indonesia yang menyambut dingin penetapan itu. Padahal seharusnya Indonesia yang merupakan negara dengan populasi muslim terbesar di dunia menyambut dengan suka cita dan gembira," kata LaNyalla sebagaimana dikutip GoSumbar.com.
Keputusan penetapan Hari Melawan Islamofobia, menurut LaNyalla, bagaikan membebaskan umat Islam dunia-Indonesiakhususnya-dari himpitan yang selama ini dirasakan. "Yaitu agenda setting untuk menciptakan ketakutan masyarakat dunia terhadap Islam. Dimana Islam di-stigma sebagai teroris, radikal juga intoleran.".
Selama ini, kata LaNyalla, Islam cenderung dipisahkan dari spirit bernegara. Sampai puncaknya, ada kelompok yang berusaha membenturkan vis-à-vis Pancasila dengan Islam. Padahal, tidak ada satu tesis pun yang menyatakan Islam bertentangan dengan Pancasila.
"Hal itu semua merupakan dampak dari propaganda Islamophobia," ujarnya.
Ia berharap Indonesia segera menindaklanjuti keputusan PBB soal Hari Melawan Islamofobia pada 15 Maret lalu.***
Editor | : | Muhammad Dzulfiqar |
Kategori | : | Nasional |