Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Sumatera Barat
22 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
2
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
3
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
23 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
4
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
12 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
5
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
12 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
6
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
12 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Nasional

Pengamat: Perang Rusia-Ukraina Bisa jadi Momentum Indonesia Ulang Sejarah Inisiasi Gerakan Non Blok

Pengamat: Perang Rusia-Ukraina Bisa jadi Momentum Indonesia Ulang Sejarah Inisiasi Gerakan Non Blok
Ilustrasi perang Rusia-Ukraina. (foto: ist./cnbc)
Jum'at, 25 Februari 2022 16:42 WIB
JAKARTA - Pengamat Politik Luar Negeri Abhiram S. Yadav mengatakan, konflik dan perang Rusia dengan Ukraina telah berdampak langsung terhadap ganguan stabilitas politik, keamanan dan ekonomi global. Demikian Ia sampaikan tertulis, Jumat (25/2/2022).

"Kondisi geopolitik terkini di Eropa Timur ini berpotensi mengalami eskalasi yang meningkat dengan wacana intervensi NATO. Yang kemudian dapat berakibat terjadinya Perang berskala besar besaran. Bahkan dikhwatirkan dapat meningkat menjadi Perang Dunia III," kata Abhiram tertulis sebagaimama dikutip GoSumbar.com di Jakarta.

Situasi ini, menurut Abhiram bisa menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk kembali menciptakan sejarah pergerakan Non-Blok dalam mengarahkan negara-bangsa agar tidak terjebak dalam kompetisi adu kekuatan global agar dapat menghindari terjadinya perang dunia ke 3.

"Untuk mencapai hal ini, diperlukan penyesuaian terhadap haluan-haluan konsepsi Presidensi G20 Indonesia agar kepentingan perdamaian dunia dapat konstruksi dengan tepat sehingga agenda G20 tidak terganggu dan prioritas-prioritas yang sudah direncanakan dapat tetap terlaksana secara paralel," kata Dia.

Dalam hal ini, pungkas Dia, "Sebelum perhelatan G20 dilaksanakan, Indonesia perlu menyuarakan aksi perdamaian baik secara verbal maupun aksi nyata".***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Politik, Nasional, Internasional
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/