Home  /  Berita  /  Pendidikan

Kemendikbud Gandeng Sektor Industri Percepat 'Link and Match'

Kemendikbud Gandeng Sektor Industri Percepat Link and Match
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Wikan Sakarinto (ketiga kanan), usai melakukan penandatanganan MoU dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/10/2020). (ANTARA/Pool-
Sabtu, 10 Oktober 2020 20:09 WIB
MALANG - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi menjalin kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri untuk mempercepat link and match atau penggalian kompetensi yang dibutuhkan pasar kerja ke depan.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Wikan Sakarinto mengatakan bahwa upaya untuk menggandeng sektor industri tersebut bertujuan agar dunia pendidikan tidak tertinggal jauh dengan perkembangan kemajuan sektor industri.

"Dalam pelaksanaan paket link and match, industri terlibat penuh dalam perencanaan pembelajaran, proses belajar, dan evaluasi. Ini mekanisme kerja sama saling menguntungkan antara sekolah, dengan industri," kata Wikan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/10/2020).

Dalam kesempatan itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari menandatangani nota kesepahaman tentang Pengembangan Pendidikan Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Selain itu, juga ditandatangani perjanjian kerja sama antara Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dengan KEK Singhasari tentang Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Pendidikan Vokasi.

Menurut Wikan, salah satu tujuan utama dalam program paket link and match tersebut, adalah untuk meningkatkan kualitas lulusan pendidikan vokasi, agar relevan dan sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja pada sektor industri.

Dengan demikian, lanjut Wikan, akan memberikan dampak kepada peningkatan, dan penguatan kualitas peserta didik, dari pendidikan vokasi. Diharapkan, dengan adanya kemitraan strategis tersebut, bisa memberikan manfaat secara permanen, dan berkesinambungan.

"Pelaksanaannya menuntut keterlibatan seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah daerah, industri, dan pengelola lembaga pendidikan, dalam perencanaan maupun saat implementasi," kata Wikan.

KEK Singhasari merupakan kawasan ekonomi khusus pertama bidang pengembangan teknologi yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 68 Tahun 2019. Kerja sama antara Kemendikbud, dan KEK Singhasari, merupakan langkah awal untuk program link and match.

Dengan aktivitas ekosistem digital yang terintegrasi di KEK Singhasari, maka diharapkan menjadi katalis pertumbuhan perekonomian digital di Indonesia menyongsong Indonesia Emas 2045 melalui pendekatan ekosistem digital yang terintegrasi. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:Antara
Kategori:Pendidikan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/