Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Sumatera Barat
19 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Sumatera Barat
18 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
3
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
18 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
4
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
18 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
5
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
18 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
6
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Bukan Untuk Rakyat, Ibukota Baru Berpotensi Jadi Olahan Pemilik Modal

Bukan Untuk Rakyat, Ibukota Baru Berpotensi Jadi Olahan Pemilik Modal
Desain Ibukota baru di Kalimantan yang beredar (Net)
Rabu, 28 Agustus 2019 15:35 WIB
JAKARTA - Pemindahan Ibukota dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur bukan jaminan menyelesaikan masalah. Bahkan rencana ini berpotensi menimbulkan masalah baru.

"Jika tidak dilakukan dengan tertib, Ibukota baru menjadi olahan pebisnis dan pemilik modal. Apalagi jika pemindahan tidak dipersiapkan dengan matang, baik dari segi konsep dan pengelolaannya," kata pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi, Rabu (28/8).

Kekhawatiran tersebut diakui Pangi sudah tercium dari kajian yang dilakukan pemerintah. Meski Presiden Joko Widodo menyebut sudah melakukan kajian mendalam, namun hingga kini publik masih bertanya-tanya kajian seperti apa yang dilakukan Pemerintah.

Pemerintah juga terkesan tertutup soal kajian yang diklaim sudah dilakukan selama tiga tahun belakangan yang ujungnya memilih Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara sebagai lokasi Ibukota baru.

"Indikasi masalah baru mulai terbaca dengan ketiadaan kajian yang komprehensif dan mendalam terkait alasan pemindahan, pemilihan lokasi, kesiapan regulasi, koordinasi antarkelembagaan (terutama pemerintah dengan DPR) dan mengabaikan peran partisipatif masyarakat luas," jelas Pangi.

"Jika rencana pemindahan Ibukota ini terburu-buru dan tanpa kehati-hatian (deleberatif), percayalah, kita hakul yakin problem baru akan muncul di Ibukota baru," demikian Pangi.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Rmol.id
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/